Meski telah berkata jujur dan memohon ampun, nyatanya Ade tetap dibawa ke Polsek Cengkareng menggunakan mobil polisi.
Sesampainya di Polsek Cengkareng, ia pun lagi-lagi diinterogasi oleh polisi. Ia dicecar sejumlah pertanyaan seputar kasus narkoba.
Ade juga dikonfrontasi dengan dua terduga tersangka yang sebelumnya telah diamankan.
"Saya tidak kenal mereka," ujar Ade menirukan ucapannya kala interogasi.
Baca juga: Ditangkap dan Dikira Pengedar Narkoba, Tukang Bakso Ini Trauma dan Takut dengan Polisi
Setelah seluruh proses interogasi selesai. Ia pun tes urine dan ponselnya diperiksa.
"Ponsel saya diperiksa, orang isinya keluarga sama temen saya aja," ucap Ade.
Alhasil, Ade terbukti tak menggunakan dan tak terlibat dengan barang haram itu. Akhirnya, ia pun dibebaskan kurang dari 1 X 24 jam.
Setelah itu, kepada awak media Ade mengaku tak tahu-menahu video penangkapannya viral di media sosial. Sebab, setelah kejadian itu, ia jarang membuka ponselnya.
"Saya saja tidak tahu kalau ternyata saya saat ini tengah viral akibat insiden itu yang terekam CCTV. Saya baru dikasih tahu karena saya juga sedang lagi tidak pegang ponsel dulu sekarang-sekarang ini, masih syok aja," kata Ade.
Ternyata kejadian yang menimpanya membuat pedagang bakso itu trauma. Sebab, ini kali pertama ia terlibat dengan kepolisian.
Pascakejadian itu, ia pun masih takut menjajakan bakso lagi. Lokasi dagang baksonya berdekatan dengan tempat dia ditangkap.
Bahkan, untuk numpang Wi-Fi di warung itu pun ia tak berani pascakejadian itu.
Dia kini hanya mengurung diri di kontrakan di Jalan Lingkungan III, Tegal Alur, Jakarta Barat. Dia tinggal bersama istri yang sedang hamil.
Baca juga: Tukang Bakso Korban Salah Tangkap Sebut Warung Marmo Sering Jadi Tempat Nongkrong, Tapi...
Ade menutup rapat pintu kontrakannya untuk melupakan kejadian sial yang ia alami saat itu.
Namun, kejadian pahit yang ia hendak ingin lupakan malah terkadang diingatkan lagi oleh tetangga-tetangganya.