Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Cikal Bakal Keberadaan Bangunan Belanda di Pinggir Jalan TB Simatupang

Kompas.com - 14/11/2019, 19:32 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak banyak yang tahu bahwa Rumah Tanjung Timur--atau dalam bahasa Belanda disebut groeneveld--merupakan cikal bakal nama dari Kelurahan Gedong.

Dikutip dari laman Wikipedia, bangunan yang biasa dikenal Villa Nova itu dibangun pada abad ke-17 oleh tuan tanah asal Belanda bernama Pieter Van De Velde.

Bangunan yang berada di Jalan TB Simatupang-Jalan Raya Condet, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, dahulunya kerap berganti kepemilikan.

Pada masa kemerdekaan, bangunan itu sempat dijadikan markas barisan pelopor yang dipimpin Soekarno.

Kompas.com menelusuri cikal bakal cerita di balik bangunan tersebut dengan mendatangi area bangunan yang kini berdiri di tengah kawasan asrama polisi.

Baca juga: Museum Pendidikan Surabaya Bakal Dilengkap 800 Benda Bersejarah

Endang Subarna (78), pensiunan polisi berpangkat terakhir sersan mayor yang tinggal di asrama polisi tersebut, mengatakan, pada 1962 Kepolisian Republik Indonesia resmi menjadi pemilik bangunan tersebut.

Bangunan dibeli dari pemilik bernama Haji Sarmili yang sebelumnya menjadikan bangunan itu sebagai hotel dan perkantoran.

"Saya masuk sini sebagai polisi tahun 1962, kawasan ini jadi asrama atau mes polisi bisa dibilang. Bangunan itu besar ya mewah, serbaguna, bisa jadi kantor, rumah juga. Bangunannya dua sisi, ada yang menghadap ke depan ada yang ke belakang," kata Endang saat ditemui di lokasi, Kamis (14/11/2019).

Endang menambahkan, selain menjadi asrama polisi, bangunan juga kerap digunakan sebagai tempat latihan Brimob dan pelatihan karyawan Hotel Indonesia.

"Ada lapangannya juga waktu itu, saya kan tinggal di sana. Kadang dijadikan tempat latihan Brimob sama HI, pelatihan karyawan baru Hotel Indonesia waktu itu," ujar Endang.

Namun, naas pada 1985 kebakaran besar melalap seluruh bagian bangunan tersebut. Bangunan hancur tak berbentuk dan kini hanya berupa kerangka disertai sisa puing-puing bangunan.

"Tahun 1985, kebakaran besar banget, semuanya kena. Tapi tidak ada korban waktu itu. Saya tidak tahu penyebabnya apa. Tapi tidak lama setelah kebakaran, dibangun lagi asrama baru nah yang saya tempati sekarang ini," ujar Endang.

Kondisi bangunan

Bangunan zaman Belanda di Jalan TB Simatupang-Jalan Raya Condet, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (14/11/2019).KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI Bangunan zaman Belanda di Jalan TB Simatupang-Jalan Raya Condet, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (14/11/2019).

Endang mengantar Kompas.com menuju kerangka bangunan Belanda yang masih tersisa pascakebakaran. Bangunan itu tepat berada di belakang asrama polisi yang didirikan untuk menggantikan bangunan Belanda tersebut.

Pantauan Kompas.com di lokasi, bangunan itu tampak hanya berupa kerangka tembok tak berbentuk. Di sekelilingnya tumbuh pepohonan besar dan lebat.

Dinding tembok terlihat berlumut, tetapi ada juga yang masih dilapisi semen. Di tengah bangunan, menumpuk bebatuan dari bangunan tersebut.

Baca juga: Selain Rumah Cimanggis, 9 Bangunan Bersejarah di Depok Diusulkan Jadi Cagar Budaya

"Ini batu batanya dari zaman Belanda nih, agak lebar ya," ujar Endang saat menunjukkan puing bebatuan bangunan itu.

Kini bangunan yang tepat berada di pinggir Jalan Raya TB Simatupang itu tampak terlihat tidak terawat dan kumuh.

Menurut informasi yang didapat Endang, bangunan itu akan dijadikan cagar budaya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, hingga kini hal itu belum terlihat realisasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com