Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Skuter Listrik Lebih Cocok Jadi Transportasi Pariwisata

Kompas.com - 15/11/2019, 06:55 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Skuter listrik GrabWheels kini tengah marak diminati masyarakat khususnya anak-anak muda.

Ada yang menggunakannya sebagai alat transportasi, ada pula yang sekadar berfoto untuk konten di media sosial.

Sayangnya, belakangan skuter listrik kerap disalahgunakan masyarakat. Ada yang menggunakannya di trotoar bahkan di jembatan penyebrangan orang (JPO) hingga rusak.

Akhir-akhir ini juga dikabarkan pengendara skuter listrik tewas ditabrak pengendara mobil dari belakang saat mengendarai skuternya di pinggir jalan raya.

Pengamat transportasi Dharmaningtyas menilai skuter listrik ini lebih cocok jadi sarana transportasi pariwisata.

Baca juga: Layanan Penyewaan Skuter Listrik GrabWheels Tak Tersedia Lagi di FX Sudirman

"Itu (skuter listrik) bukan transportasi untuk melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat lain. Itu lebih cocok untuk transportasi rekreasi olahraga," ujar Dharmaningtyas saat ditemui di Pecenenongan, Kamis (15/11/2019).

Ia menyarankan, agar pemerintah maupun Grab sebagai penyedia layanan untuk membatasi pengoperasian skuter listrik itu sendiri.

Menurut Dharmaningtyas, skuter listrik itu lebih cocok dioperasikan di tempat-tempat rekreasi.

"Karena itu mestinya operasinya dibatasi di daerah-daerah rekreasi, misalnya di GBK, mungkin juga cocok di TMII," kata Dharmaningtyas.

Baca juga: BPTJ: Skuter Listrik Bukan Alat Transportasi, Just For Fun Aja

Dharmaningtyas menilai, beroperasinya skuter listrik di JPO maupun jalan raya itu mengancam keselamatan pengendara skuter listrik sendiri.

Sebab jika di jalan raya, pengendara skuter listrik terlihat kecil.

"Kalau di transport plan sport, skuter itu kan tidak nampak lantaran kecil, makanya kemungkinan bagi pengendara yang lebih besar (tidak melihat) sehingga itu membahayakan kalau tidak pake helm," ujarnya.

Dharmaningtyas berharap pihak grab memfasilitasi pengguna skuter listrik dengan helm, lampu, dan bel untuk kelengkapan penyewaan skuter itu.

"Dengan adanya kelengkapan skuter listrik kan pengendara ada safety-nya juga apalagi di tempat rekeeasi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com