Mulai dari angkutan untuk pulang dari pasar sampai dengan menjemput anak pulang dari sekolah dan tempat les.
"Kalau dulu mas naik semua, ada yang orangtua antar anak pergi ke pasar. Kalau sekarang punya langganan saja, tapi enggak kaya dulu lagi," ujar Puryanto.
Dalam menjalankan trayeknya, Puryanto mematok harga berbeda.
Jika di dalam kompleks ia menentukan tarif sekitar Rp 10.000, sementara untuk mengantar sampai keluar kompleks tarifnya mencapai Rp 20.000.
Baca juga: Senja Kala Bentor di Kompleks Elite Taman Aries...
"Komplek Taman Aries umumnya kalau penumpang lama kasih segitu aja kalau Rp 10.000 kalau ditawar Rp 7.000 kalau keluar sampai Meruya atau sampai Intercon Rp 20.000," kata Puryanto.
Dari hasil menarik Puryanto mengaku sehari bisa mengumpulkan uang Rp 100.000,
Jenis motor tertentu menjadi salah satu syarat pengemudi becak motor atau bentor dalam mengojek.
Motor tersebut harus kuat, bertenaga, irit dan sparepart atau suku cadang mudah didapat.
"Motor bandel ya jenis ini mas Honda CB, GL Max dulu motor lama kuat. Kalau disini kan GL Max itu sparepart ikut GL Pro kalau CB juga ada. Bensin sudah isi 25 ribu untuk 5 hari itu. Ini motor muat dua orang kadang-kadang buat mangku anak, kuat ini motor," kata Puryanto.
Seiring berjalannya waktu, pengguna bentor kini sudah beralih menggunakan mkda transportasi lain.
Kebanyakan dari mereka memilih cara lebih praktis dan cepat dalam menggunakan angkuta umum salah satunya dengan menggunakan ojek online.
"Kalau sekarang penggunannya sudah kebanyakan beralih ke ojek online mas," ucap Puryanto.
Itu sebabnya Puryanto dan teman-temannta menyiasati berkurangnya konsumen mereka dengan menerapkan sistem langganan.
Setiap pengemudi bentor memiliki dua atau tiga langganan tetap, biasanya langganan itu untuk mengantar ibu-ibu ke pasar atau mengantar anak sekolah.
"Perbedaannya pendapatan enggak merata kalau sekarang sistemnya banyak-banyakan langganan," ucap Puryanto.
Kini, Puryanto hanya bisa berharap kepada pelanggan setia Bentor agar terus menggunakan jasa mereka dalam mengantar jemput.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.