Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Ayah dan Anak Pemalsu Buku KIR, Bisnis Belasan Tahun yang Akhirnya Terbongkar

Kompas.com - 19/11/2019, 11:46 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

"Bukunya kan saya beli Rp 21 juta satu bal, isinya 500. Kadang ngecer, kebanyakan sih ngecer. Kalau ngecer itu satuannya sekitar Rp65.000. Stiker belinya per paket 50 pasang Rp 850.000 itu," tutur RA.

Akhirnya jadilah pasangan ayah dan anak ini menjadi produsen KIR aspal. Biasanya, pemilik truk yang ingin membuat KIR aspal langsung mengontak BA.

Setelah sepakat, BA akan memerintahkan RA membuat KIR aspal tersebut. Pemilik yang ingin dibuatkan KIR nya tidak perlu membawa truk mereka layaknya di tempat pembuatan resmi.

Baca juga: Pembeli KIR Palsu Diduga Pemilik Kendaraan yang Tak Lolos di Dishub

Mereka hanya perlu menyiapkan buku KIR lama, STNK, dan data mengenai tonase yang ingin dibuat si buku KIR. Hanya butuh waktu 10-15 menit, buku dan stiker KIR aspal siap digunakan.

Akan tetapi, menurut mereka pembuatan KIR aspal sama halnya dengan berdagang. Kadang ramai kadang tidak. Satu buku KIR minimal bertahan enam bulan. Itu pun belum tentu pemilik selalu menggunakan jasa mereka.

Oleh karena itu, ayah dan anak ini masih rutin ke Ujung Menteng menjadi calo pembuatan KIR hadir. Tapi sebagai calo, mereka hanya bisa mendapatkan uang Rp 50.000 - Rp 100.000 per mobilnya.

Tapi apabila musim pembuatan KIR palsu datang, mereka bisa kebanjiran pesanan.

"Seminggu kadang bisa dapat 10 sampai 15 kalau lagi ramai," ucap RA.

Meski naik turun, bisnis ayah dan anak ini berjalan lancar. Hingga ketika polisi mendatangi rumah mereka pada Sabtu (9/11/2019) lalu.

Saat itu ayah dan anak ini baru saja pulang dari rumah sakit pergi mengobati BA yang terkena darah tinggi. Rencananya, hari itu RA akan bertemu dengan salah satu kliennya.

Tetapi seseorang mengetuk pintu mereka. Ternyata yang mengetuk adalah Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara. Dua orang ini dibekuk dan diamankan beserta seluruh barang bukti yang ada.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, ayah dan anak ini setidaknya telah merugikan negara hingga Rp 10 miliar.

"Dia dari 2007 (memalsukan KIR). Kerugian sekitar Rp 10 miliar," kata Wirdhanto

Meski lebih mahal, buku KIR palsu ini bisa didapatkan pemilik truk angkutan barang tanpa melalui pengujian ketat dari Dinas Perhubungan.

"Akibat pemalsuan ini fatal, kalau KIR palsu, berarti tidak pernah melakukan pengecekan kendaraan. Artinya berarti tidak tau kelayakan kendaraannya itu sendiri," ucap Wirdhanto.

Dari penangkapan itu polisi mengamankan barang bukti berupa 530 buku kir palsu, 730 stiker, dan sejumlah alat yang digunakan untuk membuat buku KIR palsu tersebut.

Atas perbuatannya kedua tersangka diancam dengan Pasal 263 KUHP Tentang Pemalsuan dengan ancaman hukuman enam tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com