Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Seputar Kebakaran di SMK Yadika 6 Pondok Gede, Bekasi

Kompas.com - 20/11/2019, 05:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kebakaran melanda SMK Yadika 6 di Jaticempaka, Pondok Gede, Bekasi Senin (18/11/2019) lalu. Akibat kebakaran ini, aktivitas sekolah diliburkan hingga Jumat mendatang.

Kompas.com merangkum sejumlah fakta seputar kebakaran itu:

1. Diduga akibat korsleting laboratorium komputer

Hingga Selasa jelang tengah malam, belum ada olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan polisi.

Akan tetapi, diduga kuat api berasal dari arus pendek listrik di ruangan laboratorium komputer di lantai dasar gedung 4 lantai itu pada pukul 15.30 WIB hari Senin itu.

Baca juga: Ada Pendarahan di Otak, Siswa yang Lompat Saat Kebakaran di SMK Yadika 6 Dioperasi

"Dari sana, apinya nguber ke atas, menyambar dari saluran listrik yang ngeplong sampai ke lantai atas," ujar Dody Haryono, Komandan Regu B Pleton 4 Damkar Kota Bekasi yang bertugas melakukan inspeksi, Selasa siang.

2. Pemadam kesulitan akses

Damkar Kota Bekasi terpaut 30 menit lebih lamban dibandingkan Damkar Jakarta Timur yang tiba hanya selang 10 menit sejak terima laporan. Sebab, sektor paling dekat dengan SMK Yadika 6 ada di wilayah Kranggan yang berjarak 12 kilometer.

Imbasnya, api telah menguasai lantai dasar SMK Yadika 6. Belasan orang terperangkap di dalam gedung dan susah-payah menyelamatkan diri.

"Pasukan saya terlambat, melihat kondisi lalu lintas yang cukup padat dan teman-teman lihat akses jalan juga menghambat," kata Aceng Sholahuddin, kepala Dinas Damkar Kota Bekasi, Senin malam.

3. Padam setelah 6 jam dengan melibatkan 100 pemadam

Total ada lebih dari 100 petugas pemadam gabungan dari Kota Bekasi dan Jakarta Timur dikerahkan ke SMK Yadika 6. Mereka membawa 13 unit mobil pemadam kebakaran.

Api bisa dilokalisasi sekitar pukul 19.30 WIB. Namun api padam sepenuhnya baru pukul 21.30 WIB, atau enam jam setelah kemunculan api.

4. Belasan korban

Belasan orang, guru dan murid, jadi korban insiden itu dan mesti dilarikan ke rumah sakit karena menderita sesak napas, luka bakar, dan cedera berat akibat melompat dari lantai 4.

Pihak sekolah menyebut ada 16 korban, sedangkan polisi merilis adanya 14 korban sebelum direvisi jadi 17 korban.

Korban atas nama Steven dan Albi butuh perawatan intensif karena cederanya cukup parah. Ia cedera setelah melompat dari ketinggian saat hendak menyelamatkan diri.

5. Api kembali muncul

Api sempat kembali muncul di lantai 2 SMK Yadika 6 pada Selasa siang.

Dody Haryono menyebutkan, api muncul karena pendinginan belum sempurna saat malam kebakaran. Ada beberapa bara yang masih menyimpan panas dan siap berkobar ketika diterpa angin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com