BEKASI, KOMPAS.com - Kebakaran melanda SMK Yadika 6 di Jaticempaka, Pondok Gede, Bekasi Senin (18/11/2019) lalu. Akibat kebakaran ini, aktivitas sekolah diliburkan hingga Jumat mendatang.
Kompas.com merangkum sejumlah fakta seputar kebakaran itu:
Hingga Selasa jelang tengah malam, belum ada olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan polisi.
Akan tetapi, diduga kuat api berasal dari arus pendek listrik di ruangan laboratorium komputer di lantai dasar gedung 4 lantai itu pada pukul 15.30 WIB hari Senin itu.
Baca juga: Ada Pendarahan di Otak, Siswa yang Lompat Saat Kebakaran di SMK Yadika 6 Dioperasi
"Dari sana, apinya nguber ke atas, menyambar dari saluran listrik yang ngeplong sampai ke lantai atas," ujar Dody Haryono, Komandan Regu B Pleton 4 Damkar Kota Bekasi yang bertugas melakukan inspeksi, Selasa siang.
Damkar Kota Bekasi terpaut 30 menit lebih lamban dibandingkan Damkar Jakarta Timur yang tiba hanya selang 10 menit sejak terima laporan. Sebab, sektor paling dekat dengan SMK Yadika 6 ada di wilayah Kranggan yang berjarak 12 kilometer.
Imbasnya, api telah menguasai lantai dasar SMK Yadika 6. Belasan orang terperangkap di dalam gedung dan susah-payah menyelamatkan diri.
"Pasukan saya terlambat, melihat kondisi lalu lintas yang cukup padat dan teman-teman lihat akses jalan juga menghambat," kata Aceng Sholahuddin, kepala Dinas Damkar Kota Bekasi, Senin malam.
Total ada lebih dari 100 petugas pemadam gabungan dari Kota Bekasi dan Jakarta Timur dikerahkan ke SMK Yadika 6. Mereka membawa 13 unit mobil pemadam kebakaran.
Api bisa dilokalisasi sekitar pukul 19.30 WIB. Namun api padam sepenuhnya baru pukul 21.30 WIB, atau enam jam setelah kemunculan api.
Belasan orang, guru dan murid, jadi korban insiden itu dan mesti dilarikan ke rumah sakit karena menderita sesak napas, luka bakar, dan cedera berat akibat melompat dari lantai 4.
Pihak sekolah menyebut ada 16 korban, sedangkan polisi merilis adanya 14 korban sebelum direvisi jadi 17 korban.
Korban atas nama Steven dan Albi butuh perawatan intensif karena cederanya cukup parah. Ia cedera setelah melompat dari ketinggian saat hendak menyelamatkan diri.
Api sempat kembali muncul di lantai 2 SMK Yadika 6 pada Selasa siang.
Dody Haryono menyebutkan, api muncul karena pendinginan belum sempurna saat malam kebakaran. Ada beberapa bara yang masih menyimpan panas dan siap berkobar ketika diterpa angin.
"Pendinginan sudah lama, dengan skala batas 1 sampai 2 jam penanganan tapi gelap dan kekurangan tenaga. Memang baru sebagian karena aksesnya sempit, manuver susah," kata Dody.
Yayasan Abdi Karya (Yadika) disebut akan menanggung biaya pengobatan belasan korban kebakaran SMK Yadika 6.
Baca juga: Yayasan Tanggung Biaya Pengobatan Korban Kebakaran SMK Yadika 6 Pondok Gede
"Semua biaya, segala bentuk biaya pengobatan akan dibebankan kepada yayasan. Yayasan memiliki tanggung jawab penuh untuk kali ini," ujar Kepala SMK Yadika 6, Rellus Manurung kepada wartawan, Selasa siang.
Sekolah masih meliburkan muridnya hingga Jumat mendatang sembari bersiap merelokasi tempat belajar murid-murid SMK Yadika 6 yang hangus dilalap api.
Rellus Manurung mengungkapkan bahwa murid-muridnya akan direlokasi ke aula gedung B kompleks sekolah itu.
"Ruang kelas belajarnya (yang terbakar) itu ada sebanyak 10 ruang belajar. Yang lainnya ruang laboratorium. Total ruangannya ada sekitar 34 (yang terbakar)," ujar Rellus.
"Kami punya aula yang ada di lantai empat (gedung B), itu akan kami sekat secepat mungkin. Kami tidak mau mereka ketinggalan. Proses belajar-mengajar harus menjadi prioritas utama agar berjalan seperti biasa," imbuh Rellus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.