Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Etika Bertransportasi Publik, Tidak Video Call hingga Antivandalisme

Kompas.com - 21/11/2019, 18:53 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyosialisasikan etika bertransportasi publik ke sekolah-sekolah. Tujuannya agar siswa-siswi sekolah siap menggunakan transportasi publik dengan baik.

"Kami mengajarkan etika bertransportasi supaya generasi berikutnya memiliki etika, tidak video call di transportasi publik, berantem, edukasi tentang pelecehan seksual," ujar ujar Vice President Corporate Communication PT KCI Anne Purba di Depo KRL Depok, Kamis (21/11/2019).

Selain itu, Anne menyampaikan bahwa PT KCI juga mengedukasi siswa-siswi agar tidak melakukan aksi vandalisme terhadap transportasi publik, baik mencorat-coret transportasi publik maupun melempari kereta dengan batu.

Baca juga: Ketika Padamnya Listrik Berdampak pada Layanan Transportasi Publik

"Jadi kami edukasi antivandalisme, tidak melakukan pelecehan seksual. Pasti impact-nya tidak hanya ke KCI, tapi juga transportasi publik lainnya," kata dia.

Selain sosialisasi ke sekolah-sekolah, PT KCI juga membangun taman baca di sekitar Stasiun Tenjo. Harapannya, anak-anak yang tinggal di sana tidak lagi bermain di dekat rel kereta dan melempari kereta dengan benda-benda tumpul.

"Kami buka taman baca sehingga anak-anak tidak lagi bermain dekat rel, melempari kaca. Ini wadah kami melakukan edukasi agar anak-anak mencintai transportasi publik," ucap Anne.

PT KCI menyediakan kotak donasi buku di pojok baca yang tersedia di 11 stasiun bagi penumpang yang ingin mendonasikan buku-buku mereka.

Buku-buku itu akan disimpan di pojok baca untuk dibaca para penumpang KRL dan menjadi koleksi di taman baca yang dibangun PT KCI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com