Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMK Yadika 6 Ludes Terbakar, Pemkot Bekasi Akan Audit Sistem Proteksi Kebakaran

Kompas.com - 23/11/2019, 17:17 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi berencana membentuk tim kecil untuk mengaudit ketersediaan sistem proteksi kebakaran di gedung-gedung bertingkat di Kota Bekasi.

Langkah ini diambil berkait insiden kebakaran yang menghanguskan 3 dari 4 lantai gedung SMK Yadika 6 Pondok Gede, Senin (18/11/2019) lalu.

"Dalam waktu dekat kami bentuk tim internal untuk pertama pemeriksaan gedung. Nanti, gedung-gedung bertingkat yang sudah dievaluasi dan ada alat proteksinya, akan ada berita acaranya," jelas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Aceng Sholahuddin saat dihubungi pada Sabtu (23/11/2019).

Baca juga: SMK Yadika 6 Tak Punya Proteksi Kebakaran karena Dulu Belum Diwajibkan Pemerintah

Hingga saat ini, ujar Aceng, tercatat hampir 100 gedung bertingkat di Kota Bekasi yang belum memilikinya.

Rata-rata, gedung-gedung tersebut dibangun sebelum 2014. Sementara, baru pada 2014 itu, Pemerintah Kota Bekasi merilis regulasi bahwa penerbitan izin mendirikan bangunan (IMB) gedung bertingkat harus dengan rekomendasi teknis pemadam kebakaran.

Namun, tak menutup kemungkinan pula, gedung-gedung tinggi yang dibangun setelah 2014 masih dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran yang memadai.

Menurut Aceng, tidak berfungsinya sistem proteksi kebakaran, meskipun terpasang, tetap saja percuma dan membahayakan.

Baca juga: Damkar Kota Bekasi Akui Sulit Paksa Pengelola Gedung Lengkapi Sistem Proteksi Kebakaran

Maka dari itu, pihaknya akan melakukan audit juga di gedung-gedung yang pernah diberikan rekomendasi teknis dari pemadam saat mengajukan IMB.

"Contohnya ada satu apartemen di Pekayon. Rekomendasinya sudah kita berikan, alat proteksi kebakar dipasang, hidrannya ada. Tapi, ada salah satu yang tidak berfungsi, yaitu diesel pump. Percuma, alat pemadamnya dipasang, ya tetap tidak berfungsi karena diesel pump-nya tidak berfungsi," Aceng menjelaskan.

"Alat-alat hidrannya juga jadi mengalami kerusakan, sampai pada waktu kejadian terakhir kebakaran di basement itu, sudah hampir 6-7 bulan yang lalu sampai sekarang tidak diperbaiki. Kita periksa juga memang tidak diperbaiki," ia menambahkan.

Aceng menyampaikan, setelah seluruh gedung diaudit, gedung itu akan diberikan stiker penanda sesuai ketersediaan sistem proteksi kebakarannya.

"Kita juga akan berikan semacam peringatan bagi yang sudah kita periksa sudah kita uji tapi masih tetap tidak melakukan perbaikan," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com