“Kalau tidak diperpanjang kan sama saja berarti seperti outsourcing, yaitu tidak ada kejelasan soal masa depan. Kalau PNS kan kita bukan outsourcing. Kita sudah tetap," ujar Firmansyah.
“Memang guru sebagai tenaga kependidikan kontrak di Bekasi ini sebetulnya cukup baik dan menunjuang, karena melihat di level nasional tidak bisa menjamin lewat PPPK,” imbuhnya.
Selain terhalang oleh deretan regulasi yang tak berpihak pada mereka, guru-guru honorer dan kontrak juga mesti menerima kenyataan pahit bahwa pemerintah sebetulnya punya slot untuk guru PNS, tanpa memprioritaskan mereka.
Baca juga: Pemkot Bekasi Diminta Angkat Guru Honorer Jadi PNS, Bukan Malah Buka CPNS
Di Kota Bekasi, misalnya, CPNS 2019 membuka 106 lowongan bagi tenaga kependidikan. Itu berarti, 62 persen dari 171 formasi CPNS 2019 yang dibuka di Kota Bekasi sebetulnya terbuka bagi para guru.
"Guru-guru honorer yang sudah mengabdi lama diangkat dulu lah menjadi CPNS. Jangan mengambil lagi yang baru-baru atau dites umum," tukas Firmansyah.
“Yang ada saja kita belum selesai, ini sudah dibuka lagi (pendaftaran guru PNS) lewat jalur umumnya,” tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.