JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar lima persen warga Jakarta Timur tidak memiliki tangki septik (septic tank) untuk limbah toilet.
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan, jumlah itu terus berkurang tiap tahunnya berkat kesadaran masyarakat dan bantuan program CSR (corporate social responsibility) perusahaan swasta.
"Helikopter (jamban di saluran atau kali) sudah tidak banyak di Jakarta Timur, di Jakarta Timur masih ada lima persen dari jumlah penduduk yang ada," kata Anwar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Garuda, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2019).
Baca juga: Atasi Krisis Jamban, Lurah Tanjung Duren Utara Segera Bangun Lubang Septic Tank
Anwar menambahkan, pihaknya terus berupaya untuk mengurangi jumlah warga yang belum memiliki septic tank dengan melakukan sosialisasi, melibatkan CSR dan kementerian-kementerian.
"Kami upayakan mudah-mudahan tahun ini kami bersihkan sampai 100 persen, kami bersihkan. Kami melibatkan CSR, kementerian juga," ujar Anwar.
Menurut Anwar, keterbatasan lahan menjadi kendala warga membuat tangki septik.
"Kendala biasanya lahan, rata-rata kami buat di dalam rumahnya, di dapur atau di kamar, tapi ini harus kami lakukan demi kesehatan bersama. Karena (bakteri) e-coli akhirnya merambat kemana-mana, khususnya buat anak-anak balita membahayakan, ancaman untuk perkembangan otaknya," kata Anwar.
Baca juga: Gagal Paham Cek Septic Tank yang Berujung Merenggut Nyawa Petugas Sedot WC
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.