Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Tega Cabuli Putrinya karena Sakit Hati kepada Istri

Kompas.com - 03/12/2019, 18:14 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial D tega mencabuli anak tirinya yang masih berusia sembilan tahun hanya karena merasa sakit hati kepada sang istri.

Sang istri yang juga ibu kandung korban sempat terlibat permasalahan dengan D hingga akhirnya membuat pria berusia 34 tahun tersebut sakit hati.

"Ya ini motifnya sangat sensitif ya. Intinya dia  (D) sakit hati lah berkaitan dengan hubungan suami istri," ucap Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Andi Sinjaya Ghalib saat ditemui di kantornya, Selasa (3/12/2019).

Rasa sakit hati itu pun dilampiaskan ke putri tirinya itu. Selama dua tahun D selalu melakukan hubungan intim dengan putrinya tanpa sepengetahuan istri.

D pun kerap mengancam putri tirinya agar tidak membocorkan perlakuan bejatnya kepada siapapun.

Baca juga: Selama 3 Tahun Ayah Perkosa Anak Tiri yang Masih di Bawah Umur

"Yang bersangkutan sadar telah melakukan itu berulang ulang dan dalam waktu yang cukup lama," ucap dia.

Atas perbuatannya, D dijerat dengan Pasal 76D Jo 81 No. 35/2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal pidana 15 tahun penjara.

Sebelumnya, bocah perempuan yang tinggal di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan tersebut mengaku ke tetangga jika beberapa hari terakhir kerap digauli oleh ayah tirinya.

Baca juga: Ayah Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tidak Ada di Rumah

Merasa tidak tahan dengan perbuatan tersebut, korban langsung mengandu ke tetangga pada Rabu (27/11/2019).

Kaget dengan pengakuan korban, warga pun geram dengan D sehingga memutuskan menunggu pria yang bekerja sebagai satpam itu pulang kerja.

Malam ketika D pulang, warga langsung menghujani D dengan bogem mentah. Amuk massa makin menjadi jadi hingga akhirnya D diamankan polisi dan dibawa ke Polres Jakarta Selatan.

Hingga saat ini, D masih mendekam di rutan Polres Metro Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com