JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, siap menampung para PKL Senen yang nantinya akan dipindahkan ke Pasar Baru Metro Atom.
Ia mengatakan, saat ini lantai 3 Pasar Baru Metro Atom yang nantinya ditempati oleh para PKL Senen tengah didesain ulang.
"Di Pasar Metro Atom itu kita lagi bentukin kios per kiosnya. Memang lantai 3 itu ukurannya masih kios besar, makanya sedang diperbaiki," ujar Arief saat dihubungi, Selasa (4/12/2019).
Ia memastikan nantinya para PKL yang direlokasi di Pasar Baru Metro Atom ini akan ramai dikunjungi masyarakat.
Sebab, ada pedagang baju layak pakai yang jadi korban kebakaran Pasar Senen sudah lebih dahulu masih bertahan berjualan di Pasar Baru Metro Atom.
Sehingga pedagang tidak perlu khawatir sepi pembeli jika nanti pindah ke Pasar Baru Metro Atom.
Baca juga: Masih Ada 50 PKL Senen yang Menolak Direlokasi ke Pasar Baru Metro Atom
"Kalo masalah banyak pembeli, ya jangan khawatir. Karena pedagang baju layak, pakaian layak pakai juga masih ada. Lalu di sana kan banyak pedagang tematik lainnya," kata Arif.
Ia mengatakan, pedagang yang nantinya direlokasi ke Pasar Baru Metro Atom akan mendapatkan gratis biaya sewa selama enam bulan pertama setelah penempatan.
"Enam bulan pertama gratis (penyewaan kios). Kita sediakan, mereka bisa kontrak jadi tidak beli kios, misal setahun, ya boleh," tandasnya.
Sebelumnya, Pemkot Jakpus merencanakan akan memindahkan para PKL Senen ke Pasar Baru Metro Atom.
Hal itu lantaran permintaan para pedagang yang menolak saat hendak dipindahkan ke Pasar Kenari.
Diketahui, Pasar Senen habis dilalap api pada tahun 2017 silam. Akibat peristiwa itu pedagangnya memencar menjajakan dagangannya.
Mulai dari di kios pemerintah, menyewa kios baru hingga dagang di bahu jalan Raya Senen.
Baca juga: Menolak Dipindah ke Pasar Kenari, PKL Senen Akan Direlokasi ke Pasar Baru Metro Atom
Para pedagang yang berjualan di bahu Jalan Raya Senen ini rupanya membuat kawasan itu semakin kumuh dan semrawut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.