Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Datangi DPRD Tangerang, Serikat Buruh Tagih Janji soal BPJS Kesehatan

Kompas.com - 04/12/2019, 12:17 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Gerakan Serikat Buruh Independen (GSBI) kembali melakukan aksi di depan Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Ketua Umum GSBI, Dedi Isnanto mengatakan, dia beserta 100 orang lainnya menagih janji DPRD Kota Tangerang yang akan menjadi penjamin membuka akses BPJS Kesehatan 1.200 karyawan yang terkena PHK oleh PT Sulindafin.

"Aksi hari ini menagih janji kepada pihak Pemerintah Walikota (Tangerang) dan DPRD Komisi II," kata Dedi kepada Kompas.com di Tangerang, Rabu (4/12/2019).

Selain menagih janji DPRD Kota Tangerang, Dedi juga mengatakan bahwa mereka akan menagih rencana pertemuan aliansi buruh dengan perwakilan BPJS Kesehatan, Disnaker, dan PT Sulindafin untuk duduk bersama di ruang musyawarah DPRD Kota Tangerang.

Namun, lanjut Dedi, hingga Selasa sore (3/12/2019) tidak ada konfirmasi undangan agenda pertemuan tersebut.

"Sampai kemarin sore pihak pemerintah lewat DPRD belum ada agenda untuk hari ini. Senin lalu mereka berjanji hari Rabu (ada mediasi)," jelas dia.

Pada aksi dua hari lalu, Dedi mengatakan, BPJS Kesehatan sudah menutup akses fasilitas BPJS kepada 1.200 karyawan yang di-PHK PT Sulindafin.

Baca juga: Disnaker Tangerang Siapkan Pelatihan untuk Karyawan yang Kena PHK

GSBI kemudian meminta jaminan dari Pemerintah Kota Tangerang atau DPRD Kota Tangerang untuk kembali membuka akses bagi karyawan yang ingin berobat menggunakan BPJS Kesehatan.

"Agar memberikan jaminan kepada pihak BPJS untuk menanggung sementara semuanya. BPJS sendiri bilang kalau ada penjamin baru dibuka. Kita minta pemerintah saat ini memberikan jaminan terhadap BPJS kesehatan untuk dibuka kembali," kata Dedi.

Keinginan Aliansi Buruh tersebut disetujui DPRD Kota Tangerang.

Ketua Komisi II DRPD Kota Tangerang, Syahroji mengatakan DPRD siap menjadi penjamin untuk dibukanya akses BPJS Kesehatan bagi karyawan PHK tersebut.

"Kita minta kepada BPJS agar membuka kembali akses perobatan," kata Syahroji setelah mendengar keluhan aliansi buruh.

Syahroji menambahkan, tidak hanya DPRD yang menjadi penjamin untuk dibukanya akses BPJS Kesehatan, tapi juga pemerintah Kota Tangerang.

"Wali kota juga menjamin agar karyawan yang sudah diberhentikan bekerja tapi belum keluar dari karyawan. Jangan sampai hak kesehatan dihilangkan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com