Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN: Ada Kejanggalan pada Pemotongan Kabel yang Sebabkan Seorang Anak Tewas Tersetrum di Penjaringan

Kompas.com - 06/12/2019, 09:16 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) menilai, ada kejanggalan terkait adanya kabel listrik PLN yang dipotong dan kemudian menyebabkan GR (7) tewas tersetrum di Rusun Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (5/12/2019) kemarin.

Manajer UP3 PLN Kawasan Bandengan Matias Haryanto mengatakan, dalam standar operasional prosedur (SOP) PLN, tidak mungkin kabel dipotong di bagian bawah tiang seperti temuan di lokasi tersebut

"Ini persepsi pribadi, karena kami punya SOP enggak mungkin mendahului penyidikan. Tapi enggak mungkin (potongan kabel) akan di bawah, karena safety first," kata Matias saat dikonfirmasi, Jumat (6/12/2019).

Baca juga: Tewas Tersetrum, Bocah di Rusun Penjaringan Injak Genangan yang Rendam Kabel Listrik

Matias menjelaskan, kabel yang terpotong tersebut merupakan aliran listrik dari bangunan Rusun Penjaringan lama yang saat ini sedang dibongkar untuk revitalisasi.

Dalam SOP PLN, setiap pemotongan kabel dilakukan dibagian atas tiang sehingga tidak membahayakan baik warga ataupun petugas mereka sendiri.

"Saat (potongan kabel) tadinya di atas sekarang di bawah, saya enggak tahu itu modus  pencurian atau optimalisasi aset," ujar Matias.

Ia juga mengaku sama sekali tidak mengetahui adanya aktivitas pemotongan kabel di lokasi tersebut.

Terlepas dari itu, PLN kata dia sudah memberikan bentuk kepedulian kepada keluarga korban dengan mendampingi proses di Rumah Sakit hingga membantu proses penguburan. Penguburan GR akan berlangsung hari ini di Cikopo Mayak, Jasinga, Kabupaten Bogor.

"Saya harus memastikan bahwa keluarga korban harus ada yang ngurus terlepas PLN salah atau tidak. Harus ada awareness, prioritas keluarga korban," ujar Matias.

GR tewas saat mengambil bola di genangan air yang ada di dekat kabel listrik PLN yang dipotong tersebut.

Baca juga: Polisi Periksa Lima Saksi Terkait Kasus Kabel PLN Dipotong yang Tewaskan Bocah di Penjaringan

Berdasarkan pantauan di lokasi, kabel listrik yang telah dililit lakban itu berada di ketinggian 50 cm di atas tanah. Namun di bawahnya ada genangan setinggi 30 cm.

Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim mengatakan, pada Rabu malam terjadi hujan deras yang mengakibatkan genangan di lokasi lebih tinggi sehingga merendam kabel tersebut.

Saat ini polisi masih menyelidiki siapa yang memotong kabel listrik itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com