Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Parkiran Mal Tak Luput Jadi Lokasi Berburu Penunggak Pajak

Kompas.com - 13/12/2019, 08:20 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) terus memburu para penunggak pajak kendaraan, khususnya mobil-mobil mewah.

Setelah sebelumnya melakukan razia dari rumah ke rumah, hingga apartemen, kali ini giliran parkiran mal yang disisir petugas pada Kamis (12/12/2019) kemarin.

Mal pertama yang jadi target petugas pajak ialah Pluit Village. Sekitar satu jam menyisir, setidaknya ada tiga mobil yang terjaring karena menunggak pajak, salah satunya mobil SUV Chevrolet Trailblazer.

Kepala Unit PKB dan BBNKB Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Robert L Tobing mengatakan, mobil tersebut sudah tiga bulan menunggak pajak.

Baca juga: Petugas Pajak Buru Mobil yang Tunggak Pajak di Parkiran Mal

Petugas langsung memasang stiker oranye bertuliskan "objek pajak ini belum melunasi kewajiban pajak daerah" di kaca depan mobil itu.

Selain itu petugas juga mendapati mobil Fortuner putih yang baru saja parkir belum membayar pajak kendaraannya.

Kepada wartawan, Chandra, si pemilik mobil mengaku lupa membayar pajak mobilnya tersebut.

"Saya enggak cek STNK," kata Chandra.

Namun berbeda dengan mobil Chevrolet tadi, Robert tidak memasang stiker di mobilnya Chandra karena baru beberapa hari menunggak pajak.

Baca juga: Mobil Lexus hingga Fortuner Terjaring Razia Pajak Kendaraan di Parkiran Mal

Ia hanya menyelipkan sebuah brosur di wiper mobil serta memberi sebuah surat peringatan kepada Chandra agar segera membayar pajak mobilnya itu ke Samsat.

Mobil terakhir yang kedapatan menunggak pajak yakni Honda HRV. Robert juga hanya meletakan brosur dibawah wiper mobil jenis SUV tersebut.

"Baru dua hari matinya," kata Robert.

Selain itu petugas juga merazia penunggak pajak di di parkiran P4, P3, LG kawasan Lippo Mal Puri di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

Di sini petugas mendapatkan delapan mobil yang menunggak pajak. Salah satunya mobil Lexus bernomor polisi B 1646 BJJ.

Mobil ini sudah setahun menunggak pajak dengan total tunggakan mencapai Rp 6.000.000.

Akhirnya kaca depan mobil ini langsung ditempeli stiker oranye penunggak pajak oleh BPRD.

Selain mobil Lexus, petugas juga menemukan mobil Toyota Agya TRD S hitam dengan nomor polisi B 2991 BOP, Toyota Agya Putih bernopo B 1845 PRN.

Baca juga: Sanksi Penunggak Pajak Hingga Penghapusan Data Kendaraan

Toyota Fortuner Putih B 1973 UJP, Honda H-RV Hitam B 125 SLV, Toyota Alphard Hitam B 167 STN, dan Nissan Grand Livina Silver B 1750 SVC.

Robert mengatakan, pihaknya juga melakukan razia serempak di beberapa lokasi lain, yaitu yaitu Mall Of Indonesia (MOI), The Villas, Apartemen French Walk yang berada di Kelapa Gading, Mall Pluit Village, dan Emporium di Penjaringan, serta Bursa Mobil Sunter di Tanjung Priok.

"Saat ini kami fokuskan memang ke apartemen dan pusat perbelanjaan. Ke depannya kami akan ke kawasan-kawasan wisata," kata Robert

Sementara Kepala PKB dan BBNKB Jakarta Barat Joko Pujiyanto mengatakan, razia semacam ini akan terus dilakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah.

"Jadi masih ada potensi sekitar Rp 7 miliar lagi dari pajak mobil mewah. Jadi sampai saat ini masih terus kami imbau kepada pemilik kendaraan untuk memenuhi kewajibannya," kata Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com