JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai proyek revitalisasi dan melakukan penataan di kawasan Danau Sunter, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok.
Revitalisasi ini sudah berlangsung sejak bulan Oktober 2019.
Selain penataan, nantinya akan ditambahkan flying deck yang dikhususkan untuk pengguna jalan.
Namun, sejumlah pedagang mengeluhkan omzetnya menurun drastis akibat revitalisasi ini.
Jambul, pedagang aneka minuman mengeluhkan bahwa ia kini tak bisa membuat tenda untuk para pembeli di tempat berjualannya akibat sempitnya jalan.
Baca juga: Proses Revitalisasi Danau Sunter Tak Hentikan Warga Lakoni Hobi Mancing
“Jadi sepi. Apalagi pas hujan, tak ada yang beli. Kalau dulu bisa pasang tenda terus ngopi pas hujan-hujan di tenda,” ujar Jambul.
Jambul menggunakan gerobak untuk menjajakan dagangannya.
Dalam sehari, ia hanya mendapat omzet sekitar Rp 100.000 – Rp 400.000.
“Sebelum ada renovasi, bisa dapat Rp 600.000–Rp 1 juta. Apalagi kalau malam minggu, bisa lebih kali,” tambahnya.
Baca juga: Awas, Banyak Lubang Terbuka di Trotoar Jalan Danau Sunter Utara
Kini Jambul hanya pasrah meratapi pendapatannya yang anjlok.
“Ya namanya dagang di pinggir jalan ya harus terima saja. Masih bersyukur kami tidak diusir,” ungkap Jambul.
Nasib yang sama juga dialami Nining. Wanita yang menjual nasi uduk mengeluhkan omzetnya yang turun drastis.
Dalam sehari, ia biasa mendapat omzet Rp 800.000 –Rp 1,3 juta.
Namun, kini ia hanya mendapat omzet paling besar hanya Rp 800.000.
“Sekarang paling besar cuma Rp 800.000. Sudah 2 bulan ini merugi banget. Pusing saya tuh,” keluh Nining.
Nining bercerita, karena sepinya, bahkan ia harus membuang nasi uduk yang tersisa.
“Nasi sebanyak 3 ricecooker saya buang karena saking enggak lakunya. Saya pasrah saja kalau sudah begini,” ujar dia.
Padahal, menurut Nining, keberadaan penjaja makanan dan minuman di kawasan Danau Sunter sebenarnya menjadi daya tarik pengunjung untuk mengisi perut.
“Padahal ya, orang-orang tuh ke sini selain nongkrong, pasti makan di sini. Makanya kan banyak pedagang di sini. Kalau ada renov kayak begini, orang juga susah mau makannya karena sempit,” tambah Nining.
Nining kini hanya pasrah ketika dagangannya tak selaris dahulu.
“Mau bagaimana lagi? Sudah terima saja. Cuma berharap cepat selesai agar tempatnya lebih bagus dan kita nanti punya spot dagang tersendiri,” tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.