Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Sanca Ditemukan di MTSN 23, Pihak Sekolah Minta Murid Rajin Bersihkan Kelas

Kompas.com - 18/12/2019, 15:05 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS com - Pihak MTS Negeri 23 Jakarta Selatan mengaku mulai waspada dengan keberadaan reptil pasca ditemukanya ular di lantai dua sekolah tersebut.

Pihak sekolah pun sempat mengumpulkan para guru untuk memberikan sosialisasi kepada murid agar selalu menjaga kebersihan kelas.

Hal tersebut untuk menghindari kedatangan reptil seperti ular di tempat tempat yang kotor.

"Itu sudah kemarin langsung wali kelas diimbau agar kelasnya selalu bersih. Jangan ada sampah," kata Kepala Tata Usaha MTSN 23 Jakarta, Laila saat ditemui di kantornya, Rabu (18/17/2019).

Sebenarnya, lanjut Laila, tidak menuntup kemungkinan ular akan datang ke tempat yang bersih sekali pun. Namun upaya membersihkan kelas tetap dilakukan untuk berjaga-jaga agar ular tidak kembali datang.

Baca juga: Tukang Bangunan Evakuasi Ular Sanca dari Atap Sekolah di Jaksel

"Ya paling upaya kita seperti itu. Untuk selalu jaga kebersihan kelas. Himbauan secara umum saja," kata dia.

Sebelumnya, ular yang diduga berjenis sanca ditemukan di samping ruang Tata Usaha lantai dua MTSN 23, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019). 

Ular itu ditemukan saat melilit pipa yang ada di atap.

Laila menjelaskan, awalnya binatang melata itu ditemukan oleh seorang pekerja yang sedang mengecat tembok sekolah.

"Tukang awalnya sedang ngecat kemudian pas diatas dia langsung menjerit karena ada ular. Staf juga bilang ada ular. Padahal setiap pagi kita mondar mandir dan enggak kelihatan," kata Laila.

Ular tersebut cukup besar dengan kulit yang bercorak warna hitam dan emas. Panjang ular tersebut diperkirakan mencapai 3 meter.

Laila menduga ular tersebut muncul dari kebun atau kali di samping sekolah.

Baca juga: Tim SAR Evakuasi Belasan Anak Ular Kobra, Sembunyi di Lemari hingga Kamar Mandi

Walaupun berdekatan dengan kebun, menurut ida, baru kali ini ada ular masuk ke lingkungan sekolah.

Ular tersebut dievakuasi dalam waktu singkat dan dibawa ke komunitas Kali Ciliwung untuk dirawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com