Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Saepul, Anggota Damkar Lulusan S2 yang Pernah Menjadi Petugas Kebersihan

Kompas.com - 22/12/2019, 13:23 WIB
Audia Natasha Putri,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saepul Rohman (29) merupakan salah satu petugas PNS pemadam kebakaran (Damkar) Sektor Tambora.

Saepul sudah menjadi anggota PNS sejak tahun 2011. Ia melamar menjadi petugas Damkar hanya dengan menggunakan ijazah STM.

Meskipun sudah menjadi petugas PNS, Saepul tetap mengutamakan pendidikan. Saepul melihat, banyak senior di tempatnya bekerja yang hendak pensiun, namun ijazahnya masih SLTA ataupun STM.

Hal itulah yang membuat Saepul tidak ingin seperti seniornya. Ia berprinsip bahwa hidup itu harus satu langkah lebih maju daripada orang lain.

“Waktu luang masih banyak,dana juga cukup, jadi saya manfaatkan untuk berkuliah,” tambahnya.

Sebelum berkuliah, Saepul bercerita bahwa dirinya pernah berseteru dengan istrinya lantaran ingin melanjutkan pendidikan lagi.

“Istri saya pernah bilang ‘ngapain sih kuliah, sibuk amat’,” cerita Saepul.

Baca juga: Kisah Anggota Damkar, Kejar Monyet hingga Cegah Anak yang Mau Bunuh Diri

Dengar cerdas, ia menjawab pertanyaan istrinya bahwa lebih baik sibuk di awal selama masih mampu menerima ilmu.

“Karena kita tidak tahu nasib kita ke depannya, rezeki kan tidak ada yang tahu,” tambahnya.

Hal itu terbukti bahwa Saepul adalah lulusan S2 Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) School of Management Tiga Raksa, Tangerang.

Sebelum menempuh S2, Saepul juga merupakan lulusan S1 Fakultas Hukum di Universitas Bung Karno pada tahun 2016.

Karena kesibukannya, Saepul mengambil kelas karyawan agar dapat mengatur waktu antara keluarga, pekerjaan, dan pendidikannya.

Meskipun pendidikan merupakan investasi penting, Saepul tetap mengutamakan pekerjaannya sebagai petugas Damkar.

“Kalau ada tugas darurat saya izin kuliah dulu. Karena sebelum menjadi petugas damkar, kita sudah bersumpah untuk mengabdi kepada masyarakat,” tambahnya.

Namun, hal itu tidak dicapai dengan mudah. Saepul sudah merasakn pahit manisnya kehidupan. Saepul bukanlah orang yang berada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com