JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan bundar dengan pilar-pilar megah bergaya Eropa klasik berwarna putih menjadi ciri khas dari Gereja GPIB Immanuel yang terletak di Jalan Pejambon, Gambir, Jakarta Pusat.
Pada Jumat (20/12/2019), Kompas.com masuk ke dalam gereja peninggalan masa Belanda sekitar ratusan tahun silam itu.
Bangunan gereja ini tampak klasik dengan warna putih, pintunya pun tampak kokoh meski sebenarnya sudah berusia tua.
Suasana di dalam gereja terlihat mewah dengan cat warna putih dengan corak keemasan.
Ketika masuk ke dalam gereja, ada yang menarik perhatian Kompas.com, yakni pipa-pipa besi raksasa berdiri megah berwarna cokelat dengan corak emas yang ditempatkan sendiri di sebuah balkon.
Letaknya tepatnya di atas mimbar pendeta untuk berkhotbah.
Dari pipa-pipa itu, alunan suara layaknya konser orkestra terdengar.
Baca juga: Pertahankan Tradisi Sejak 1830, Ibadah Natal di GPIB Immanuel Akan Pakai Bahasa Belanda
Pipa-pipa dengan ukiran emas ini adalah bagian dari instrumen musik tua bernama orgel.
Orgel merupakan sebuah alat musik kuno mirip seperti organ, namun menggunakan pipa-pipa besi untuk menghasilkan bunyi-bunyi indah.
Orgel di gereja Indonesia jarang sekali ditemukan bahkan bisa terbilang langka.
Hanya gereja-gereja besar saja yang memiliki alat musik asal Eropa itu.
Untuk menyalakan orgel, kita perlu menarik penyambung pipa yang ada di atas tuts dengan memilih bunyi alat musik apa yang hendak kita mainkan.
Ada flute, biola, terompet, saksofon, cello, dan berbagi suara lainnya.
Setelah itu kita menekan jari-jari tangan serta kaki kita ke tuts piano untuk memainkan alunan nada indah itu.
Ketua Majelis Pelaksana Harian GPIB Immanuel, Diakonia Djohny S Kaunang mengatakan, orgel disebut sebagai rajanya alat musik.
Baca juga: Ini Jadwal Kebaktian Malam Natal dan Hari Natal di Gereja GPIB Immanuel Jakarta
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.