Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP 2019: Kali Bahagia di Bekasi yang Tak Bahagia…

Kompas.com - 24/12/2019, 06:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Timbulkan penyakit dan cemari sawah warga

Selain menyebabkan banjir, joroknya aliran Kali Bahagia turut berimbas pada timbulnya berbagai penyakit yang diderita warga.

Ketika banjir, misalnya, warga sudah pasti terkena diare.

Namun, saat musim kemarau seperti sekarang, nyamuk jadi momok tersendiri.

"DBD (Demam Berdarah Dengue) setiap tahun 3-4 orang (terkena DBD) dugaan (penyebab) dari kali. Air gotnya enggak kering-kering. Air enggak bisa ngalir, dari situ banyak jentik nyamuk," ujar Ketua RW 021 Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Ariffudin Dachlan, kepada wartawan, Senin (29/7/2019).

Ariffudin menyebut, dalam satu pekan saja bisa dua orang warganya terserang DBD.

Pengairan sawah-sawah milik warga yang berasal dari Kali Bahagia pun menghitam, imbas pencemaran di aliran kali tersebut. Tak pelak, produktivitas petani pun melemah.

Baca juga: Resmikan Gerakan Indonesia Bersih di Bekasi, Iriana Jokowi Singgung Sampah di Kali Bahagia

"Kalau airnya limbah rumah tangga jadinya jelek. Bau sabun, terus dia panas ke padinya," ujar Supriyadi, seorang warga yang tinggal di lahan antara aliran Kali Bahagia dengan sawah, Selasa (30/7/2019).

"Kalau lagi bagus bisa 7 ton, terakhir cuma 4-5 ton satu hektar. Soalnya kalau airnya jelek, dia banyak hama. Padinya pas dipanen jadi enggak semuanya isi, ada yang kopong," ia menambahkan.

Itu keadaan di musim kemarau. Sedangkan pada musim hujan, para petani malah bisa gagal panen.

Sebab, tutupan sampah yang membendung aliran Kali Bahagia bakal membuat air luber ke sawah warga dan merendam tanaman padi.

"Kalau banjir, padinya pada rebah, jadi bontok. Enggak putih lagi berasnya," kata Sumaryati, salah seorang petani lain.

Baca juga: Disinggung Iriana Jokowi, Begini Kondisi Terkini Kali Bahagia di Bekasi

Disinggung Iriana Jokowi

Sebulan lebih setelah polemik Kali Bahagia menyeruak, Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkunjung ke Babelan, Kabupaten Bekasi, Senin (16/9/2019).

Iriana menghadiri kegiatan edukasi Gerakan Indonesia Bersih yang dihelat Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja untuk meresmikan pencanangan Gerakan Indonesia Bersih.

Pada saat itu, Iriana sempat menyinggung kondisi Kali Bahagia. Dia mengingatkan warga untuk ambil bagian menjaga kebersihan di kali tersebut.

"Sederhana sekali bagaimana jalan jadi bersih, kalau ada sesuatu di kali, terutama yang plastik, kita bisa mengambil kok. Sederhana sekali, jadi jangan sungkan mengambil apa pun di jalan. Ditampung atau diambil dan masukkan ke tempat sampah, jadi enggak menumpuk kayak di Kali Bahagia," ucap Iriana dalam sambutannya.

"Namanya sudah bagus ya, Kali Busa Bahagia, (tapi) mengapa kita melihat sampah kayak gitu? Kenapa tidak bahagia?" tandas Ibu Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com