Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Modus Penyelundupan Narkoba di Bandara Soetta, Ditelan hingga Dikemas Jadi Minuman Sachet

Kompas.com - 24/12/2019, 06:34 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta membongkar empat modus penyelundupan narrkotika di terminal penumpang Bandara Soekarno-Hatta.

Kepala Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Finari Manan mengatakan, keempat modus tersebut berhasil terungkap dalam kurun waktu tiga minggu sejak November 2019 lalu.

"Ada enam kasus, empat di antaranya dari terminal penumpang," kata dia saat ditemui Kompas.com di Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Senin (23/12/2019).

Modus yang digunakan pun bermacam-macam. Kompas.com merangkum berbagai modus penyelundupan narkoba di Bandara Soekarno-Hatta.

1. Ditelan pelaku

Modus pertama diungkap oleh petugas Bea Cukai dari penumpang pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 910 rute Nigeria-Ethiopia dan Ethiopia-Indonesia pada Selasa (3/12/2019) lalu.

Baca juga: Sepanjang 2019, Penyelundupan Narkoba Lewat Soekarno-Hatta Meningkat

"Hasil pemeriksaan badan atas penumpang berinisail CMI (33) pria dengan kewarganegaraan Afrika tersebut negatif," ujar Finari.

Namun, lanjut Finari, petugas melakukan pemeriksaan rontgen dan didapati benda yang menyerupai kapsul yang berada di dalam perut penumpang.

"CMI mengaku kapsul itu berisi Methamphetamine yang akan dibawa ke Jakarta," ungkap dia.

Kapsul sebanyak 43 butir dengan berat 751 gram tersebut diamankan oleh petugas masih dalam perut tersangka.

2. Dibungkus dengan kemasan minuman sachet

Kasus kedua juga terungkap di Terminal 2 Bandara Seokarno-Hatta.

Pelaku berinisial TL dengan kewarganegaraan China kedapatan membawa Narkotika jenis Ketamine dengan berat total 2.598 gram.

Baca juga: Polisi Bekuk 2 WN China Penyelundup Narkoba melalui Kargo

Finari mengatakan, modus yang digunakan adalah membungkus barang haram tersebut dengan kemasan minuman sachet untuk mengelabui.

Kemasan-kemasan tersebut bertuliskan Goaldroast sebanyak 20 sachet, Sweet Soyabean Powder 12 sachet dan Nanfang Black Sesame 12 sachet.

3. Dibungkus bersama souvenir

Kasus ketiga, pelaku berasal dari Warga Negara India dengan inisial MA yang membawa narkotika jenis Methapetamine seberat 1,674 gram.

Berdasarkan hasil atensi X-Ray Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, didapat kemasan kotak mencurigakan yang berisi dasi, dompet dan satu buah papan yang dikatakan sebagai souvenir oleh pelaku.

Finari menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan, terdapat bungkusan plastik berisi kristal bening di dinding-dinding kotak tersebut.

4. Disembunyikan di dinding koper

Kasus yang terakhir terungkap pada Sabtu (23/11/2019) di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta dengan pelaku berinisial MHR asal India.

Baca juga: Dishub Tangerang Lakukan Tes Narkoba terhadap Sopir Bus Angkutan Natal dan Tahun Baru

Dalam pemeriksaan Bea Cukai didapat bungkusan plastik berisi kristal bening disembuyikan di dinding koper yang dibawa MHR.

Setelah diperiksa lebih dalam, kristal tersebut merupakan narkotika jenis Methapetamine sebanyak 1.405 gram.

Empat kasus tersebut merupakan bagian dari enam kasus yang diungkap Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta dalam kurun waktu tiga minggu terakhir periode 21 November hingga 8 Desember 2019.

Dua kasus lainnya ditemukan dengan modus kiriman barang di Kargo Bandara Soekarno-Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com