Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Pukul 19.00, Banjir 1 Meter Masih Menggenang Wilayah Jakbar

Kompas.com - 01/01/2020, 20:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang menggenangi beberapa wilayah di Jakarta Barat seperti Kelurahan Sukabumi Selatan dan Kelurahan Srengseng masih terjadi hingga pukul 19.00 WIB, Rabu (1/1/2020).

Pantauan Kompas.com, banjir setinggi 100 sentimeter berada di titik Kalipadang, perbatasan Jakarta Barat (Sukabumi Selatan) dengan Jakarta Selatan (Ulujami).

Salah seorang warga pinggir Kali Padang, Sidik (25) mengatakan, banjir yang terjadi di sekitar aliran Kali Pesanggrahan merupakan kiriman dari Bogor. Ia mengaku hal ini sudah terjadi seperti biasanya.

"Ini kiriman dari Bogor. Kalau yang di (Jalan) Soleh 2, Soleh 1 sana itu kan kali kecil. Itu hujan sedikit sudah banjir, pasti," kata Sidik kepada Kompas.com, Rabu (1/1/2020) sore.

"Kalau sini itu parah, banjirnya gara-gara hujan sama kiriman dari Bogor," ujar dia.

Baca juga: Suplai Air Bersih di Jakarta Utara dan Jakarta Timur Terganggu akibat Banjir

Sidik mengatakan bahwa ia bersama teman-teman muda sekitar Kalipadang sudah melakukan tanggap bencana berupa pengambilan sampah.

Namun, derasnya air membuat mereka berhenti. Menurut dia, petugas PPSU Sukabumi Selatan belum sampai ke tempat ini.

"Belum ada petugas. Kami tadi yang bersihkan, itu juga Pak RT yang berani sampai ke tengah. Nah tadi tuh PPSU yang ada cuma dari sana (Pesanggrahan), kan yang paling parah di sana," ujar Sidik.

Banjir masih menggenang wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Rabu (1/1/2020) malam.KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN Banjir masih menggenang wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Rabu (1/1/2020) malam.

Sidik melanjutkan, semua warga Pesanggrahan sudah mengungsi. Ia mengatakan warga Sukabumi Selatan tidak mengungsi karena banjir belum sampai rumah-rumah warga.

"Yang mengungsi itu seberang, Ulujami, Pesanggrahan, mengungsi di Sekolah SD Ulujami. Ada sekitar 100 orang juga," tuturnya.

Baca juga: Banjir, Pemerintah Gratiskan Tol Dalam Kota hingga Besok Siang

Area Kalipadang merupakan jalur yang biasanya menjadi alternatif warga dari Sukabumi Selatan Jakarta Barat menuju Pesanggrahan Jakarta Selatan dan Ciledug Tangerang.

Sebelum banjir melanda, biasanya jembatan sempit itu selalu padat oleh kendaraan sepeda motor yang melintasi perbatasan kotamadya.

Banjir masih menggenang wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Rabu (1/1/2020) malam.KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN Banjir masih menggenang wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Rabu (1/1/2020) malam.
Tak hanya Kalipadang, tempat lain di Jakarta Barat yang banjirnya belum surut adalah Kelurahan Srengseng. Banjir ini lebih tinggi, yaitu sekitar 150 sentimeter.

Pantauan Kompas.com pada pukul 18.50 WIB, banjir masih menggenangi Jalan Pos Pengumben Lama Srengseng, depan Sekolah Permata Harapan.

Akses jalan ditutup warga menggunakan bangku panjang. Kendaraan yang ingin melintas dipersilakan mencari jalan lain.

Warga Srengseng, Heli mengatakan, banjir ini juga merupakan kiriman Bogor karena masih dari Kali Pesanggrahan.

"Mulai naik nih air pukul 06.00 pagi. Terus naik sampai pukul 12.00 ketinggiannya enggak tambah lagi," kata Heli kepada Kompas.com.

Baca juga: Ini Sejumlah Titik Banjir di Tangerang Selatan

Banjir masih menggenang wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Rabu (1/1/2020) malam.KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN Banjir masih menggenang wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Rabu (1/1/2020) malam.
Heli melanjutkan beberapa warga yang terkena banjir merupakan warga dari Dinas Pertamanan.

Mereka telah mengungsi sejak pagi sekitar pukul 06.00 WIB ke rumah-rumah saudaranya.

Mengenai bantuan, ia mengaku PPSU Srengseng sudah turun membantu beberapa warga. Menurut dia, petugas membantu membuang atau mengeruk sampah di Kali Pesanggrahan.

Banjir kali ini menurut Heli paling besar kejadian dan dampaknya tahun 2019.

Sebelumnya tahun 2019 belum pernah ada banjir setinggi ini. Namun ia mengaku tahun-tahun sebelumnya air bisa lebih tinggi lagi.

"Semenjak sungai ini dilebarkan baru banjir. Dulu sebelum dilebarkan lebih parah bisa 2 meter," kata Heli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com