Ingin turun ke ruang tamu, tetapi air sudah menguasai seisi ruangan di rumahnya. Mau tidak mau, dia pun menyelam masuk ke air agar bisa ke luar rumah.
"Begitu jam 8 pagi kok makin tinggi-tinggi. Saya enggak bisa turun, saya akhirnya nyelam ke bawah. Yang penting saya amanin aja," tutur dia.
Dengan pakaian seadanya dan tangan ke atas sambil memegangi karung berisi pakaian, dia nekat menerjang derasnya air.
Dia pun keluar melalui pintu depan rumah yang langsung berhadapan dengan kali. Saat keluar, benda apa saja dia pegangi agar badan kurusnya tidak terbawa hanyut oleh aliran air.
Baca juga: Kemendagri Minta Kepala Daerah Tak Saling Menyalahkan Soal Banjir Jabodetabek
Persis di samping kiri pintu rumahnya ada gang kecil yang lebarnya kurang lebih 50 sentimeter. Dia pun masuk ke gang tersebut.
"Tembok kanan kiri saya pegangi kerena takut terbawa arus. Soalnya saya harus turun (dari rumah). Takut rumah roboh," kata pria yang beralamat di Jalan Kemang Timur III, RT 06/04, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini.
Gang kecil tersebut membimbing Hery ke belakang rumahnya. Ternyata di belakang rumah Hery pun sudah mengalir air setinggi dua meter dengan deras.
Baca juga: Kantor Dukcapil Kota Bekasi Terendam Banjir, Dokumen Warga Diperkirakan Rusak
Lagi-lagi dia harus bertarung dengan derasnya air. Masih dengan posisi sama, tangan di atas memegangi karung berisi baju, dia langsung belok ke arah kanan setelah keluarga gang. Di sanalah dia mencoba naik ke atas permukiman yang lebih tinggi.
Hery berhenti di tanah kuburan, yang posisinya jauh lebih tinggi dari rumahnya.
Kondisi air setinggi 2 meter itu terus terjadi sepanjang hari, bahkan hingga larut malam.
Air mulai surut sekitar pukul 06.00 WIB keesokan harinya. Perlahan air turun hingga ketinggian sekitar 30 sentimeter, persis seperti pantauan Kompas.com saat datang ke lokasi.
Saat ini dia beserta keluarganya sedang membersihkan seisi rumah yang dipenuhi lumpur. Sembari membenahi rumah, dia berusaha mencari beberapa barang yang mungkin masih bisa dipakai.
"Ya beginilah, kalau Kali Mampang sudah 'ngamuk', ya sudah. Satu kelurahan kena (banjir)," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.