Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hery Bertarung dengan Derasnya Banjir demi Selamatkan Diri

Kompas.com - 02/01/2020, 18:38 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Ingin turun ke ruang tamu, tetapi air sudah menguasai seisi ruangan di rumahnya. Mau tidak mau, dia pun menyelam masuk ke air agar bisa ke luar rumah.

"Begitu jam 8 pagi kok makin tinggi-tinggi. Saya enggak bisa turun, saya akhirnya nyelam ke bawah. Yang penting saya amanin aja," tutur dia.

Dengan pakaian seadanya dan tangan ke atas sambil memegangi karung berisi pakaian, dia nekat menerjang derasnya air.

Dia pun keluar melalui pintu depan rumah yang langsung berhadapan dengan kali. Saat keluar, benda apa saja dia pegangi agar badan kurusnya tidak terbawa hanyut oleh aliran air.

Baca juga: Kemendagri Minta Kepala Daerah Tak Saling Menyalahkan Soal Banjir Jabodetabek

Persis di samping kiri pintu rumahnya ada gang kecil yang lebarnya kurang lebih 50 sentimeter. Dia pun masuk ke gang tersebut.

"Tembok kanan kiri saya pegangi kerena takut terbawa arus. Soalnya saya harus turun (dari rumah). Takut rumah roboh," kata pria yang beralamat di  Jalan Kemang Timur III, RT 06/04, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini.

Gang kecil tersebut membimbing Hery ke belakang rumahnya. Ternyata di belakang rumah Hery pun sudah mengalir air setinggi dua meter dengan deras.

Baca juga: Kantor Dukcapil Kota Bekasi Terendam Banjir, Dokumen Warga Diperkirakan Rusak

Lagi-lagi dia harus bertarung dengan derasnya air. Masih dengan posisi sama, tangan di atas memegangi karung berisi baju, dia langsung belok ke arah kanan setelah keluarga gang. Di sanalah dia mencoba naik ke atas permukiman yang lebih tinggi. 

Hery berhenti di tanah kuburan, yang posisinya jauh lebih tinggi dari rumahnya.

Kondisi air setinggi 2 meter itu terus terjadi sepanjang hari, bahkan hingga larut malam. 

Air mulai surut sekitar pukul 06.00 WIB keesokan harinya. Perlahan air turun hingga ketinggian sekitar 30 sentimeter, persis seperti pantauan Kompas.com saat datang ke lokasi.

Saat ini dia beserta keluarganya sedang membersihkan seisi rumah yang dipenuhi lumpur. Sembari membenahi rumah, dia berusaha mencari beberapa barang yang mungkin masih bisa dipakai.

"Ya beginilah, kalau Kali Mampang sudah 'ngamuk',  ya sudah. Satu kelurahan kena (banjir)," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com