JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah mengharukan pertemuan tanpa sengaja di media sosial antara dua anak kembar masih menjadi topik yang banyak dibaca sepanjang kemarin, Selasa (14/1/2020).
Nadya Elvira (16) dan Nabila Azzahra (16), yang terpisah sejak lahir pun menceritakan kronologi perjumpaan mereka di media sosial hingga lika-liku keluarga yang sempat tak mau membuka realita sesungguhnya kalau mereka anak angkat.
Selain soal Nadya dan Nabila, berita populer lainnya di Megapolitan Kompas.com juga terkait dengan tewasnya seorang pria di Hutan Kota Kemayoran.
Diduga, pria itu tewas tersengat anak ular seukuran jari.
Selengkapnya, berikut rangkuman empat berita populer di Megapolitan Kompas.com.
Pemberitaan media tanah air dan juga media sosial diramaikan dengan kisah haru yang datang dari remaja bernama Nadya dan Nabila.
Mereka ternyata anak kembar yang terpisah sejak lahir.
Ajaibnya, mereka dipertemukan lewat Twitter berkat warganet yang menyadari adanya berbagai kemiripan di antara mereka.
Insting keduanya semakin kuat bahwa mereka adalah saudara yang terpisah setelah melakukan video call.
Keduanya memutuskan bertanya kepada keluarga masing-masing. Namun, pihak keluarga tak ada yang langsung memberitahukan.
Baca juga: Berkaca dari Nadya-Nabila, Ini 6 Fakta Unik Anak Kembar
Keluarga Nadya bahkan meminta Nadya tak lagi menyinggung persoalan ini dan diminta melupakannya.
Namun, melihat kegigihan Nadya dan Nabila yang terhubungan dan mencari kebenaran soal jati diri mereka sesungguhnya, pihak keluarga pun luluh.
Mereka pun diberitahu fakta sebenarnya. Mereka adalah anak adopsi dari seorang wanita yang melahirkan bayi kembar tiga.
Wanita malang itu tak bisa membesarkan ketiga bayi kembar mereka karena kesulitan ekonomi. Akhirnya, seluruh bayi ini diserahkan ke tiga keluarga berbeda yang bersedia mengasuh.
Kini, Nadya dan Nabila tengah mencari ibu kandung serta kembarannya yang ketiga.
Simak kronologis lengkapnya soal perjalanan Nadya dan Nabila di sini.
Sesosok jenazah laki-laki bernama Mahmud (65) ditemukan di Hutan Kota Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara pada Senin (13/1/2020) sore.
Salah seorang saksi bernama Suminah yang menemukan jenazah Mahmud (74) di Hutan Kota Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara pada Senin (13/1/2020), mengaku melihat ular di tubuh korban.
"Kobra kecil, segini (menunjukkan jari telunjuk)," kata Suminah kepada wartawan, Senin sore.
Ia mengaku melihat pria tersebut terkapar di pinggir saluran air yang ada di Hutan Kota Kemayoran tersebut sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Saksi Sebut Ada Ular Kobra di Tubuh Jenazah yang Ditemukan di Hutan Kemayoran
Anggota Taman Belajar Ular (Tabu) Indonesia, Ligar Sonagar Risjoni alias Igor mengungkapkan bisa yang dikeluarkan anak ular kobra atau biasa disebut baby kobra lebih berbahaya dibandingkan induknya.
Menurut Igor, baby kobra belum bisa mengontrol dirinya untuk mempertahankan diri saat menghadapi ancaman.
Oleh karena itu, baby kobra rentan mengeluarkan bisa yang lebih banyak dibanding induknya saat menghadapi suatu ancaman.
Seorang baby kobra biasanya merasa terancam saat seseorang menginjaknya atau menangkapnya dengan paksaan.
Baca selengkapnya di sini.
Seorang siswi SMA berinisial AK (16) tewas terlindas truk kontainer di Jalan Sultan Agung, tepatnya di gerbang Harapan Indah, Medansatria, Kota Bekasi, Senin (13/1/2020).
Polisi mengatakan, korban jatuh dari sepeda motor saat dibonceng C (45) sepulang sekolah dari Bekasi ke Jakarta, pada sekitar pukul 16.30 WIB sebelum terlindas truk.
"Motor akan mendahului truk yang sama-sama (melaju) dari arah Bekasi ke Jakarta, namun stang motor menyentuh bodi truk sehingga motor oleng," kata Kasatlantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Ojo Ruslani dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa pagi.
Ojo mengatakan, C yang mengemudikan motor itu hendak mendahului truk dari arah kiri, bukan dari arah kanan.
Setelah bersenggolan, motor langsung oleng kemudian jatuh ke dalam kolong truk kontainer.
"Yang dibonceng terlindas kepalanya sampai meninggal di tempat, sementara pengemudi motor jatuh ke kiri hanya luka ringan," ujar dia.
Baca selengkapnya di sini.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sudah merespons dengan cepat bencana banjir yang melanda Jakarta pada 1 Januari 2020.
Saefullah menanggapi gugatan warga yang menjadi korban banjir kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kami Pemprov ini, dipimpin oleh Pak Gubernur, merespons bencana ini dengan waktu yang sangat singkat, cepat. Seluruh aktivitas perdagangan, transportasi, bisa berfungsi sesuai dengan sediakala. Jadi indikatornya itu kalau kami," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Baca juga: Pemprov DKI Belum Berencana Bebaskan Pajak Penyewa Mal yang Rugi akibat Banjir
Menurut Saefullah, Pemprov DKI Jakarta sudah bekerja sejak pagi hari saat banjir mulai menggenangi sejumlah wilayah Jakarta.
Sebelumnya, 243 warga Jakarta mengajukan gugatan melawan hukum yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin ini.
Gugatan itu didaftarkan dengan nomor 27/Pdt.GS/Class Action/2020/PN.Jkt.Pst.
Sebab, tidak ada informasi peringatan dini terkait banjir dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada masyarakat, khususnya daerah bantaran kali Ciliwung.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.