Situasi sempat memanas ketika kubu pembela Anies meminta polisi membubarkan kubu pengkritik Anies.
Kubu pendukung Anies yang semula berada di Balai Kota bergerak menuju Monas untuk mendekati kubu pengkritik Anies.
Polisi yang sedang berjaga langsung siaga dan berupaya menghalau massa pembela Anies.
Polisi mengadang mereka yang berjalan kaki di Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Balai Kota menuju Monas.
Namun, massa bergerak ke Jalan Medan Merdeka Selatan yang digunakan untuk kendaraan dari arah sebaliknya.
Polisi pun berlari ke sana untuk kembali mengadang massa.
Baca juga: Desak Anies Mundur, Dewi Tanjung Singgung Lengsernya Soeharto
"Bubarkan mereka. Mereka bubar, kami bubar. Kalau mereka enggak dibubarkan, ini kampung kami, kami berhak membubarkan," kata seorang pendukung Anies.
Aksi mereka sempat mengganggu arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Polisi akhirnya meminta tokoh dari kubu pembela Anies untuk naik ke atas mobil komando dan menenangkan massa yang mulai memanas.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo Condro yang berada di lokasi juga berusaha menenangkan kubu pembela Anies dan meminta mereka kembali ke Balai Kota.
"Kembali ke Balai Kota. Kita ingin Jakarta damai. Jangan terprovokasi. Yang masih ingin ke Patung Kuda (Monas) tidak cinta Jakarta. Kami ingin Jakarta damai. Percayakan kepada kami," kata Susatyo.
Kubu pendukung Anies akhirnya memilih mundur dan kembali ke Balai Kota. Mereka kemudian berangsur-angsur membubarkan diri.
Demo kubu pengkritik Anies dihadiri politikus PDI-P Dewi Tanjung dan pegiat media sosial Permadi Arya atau kerap disapa Abu Janda.
Dalam orasinya, Dewi berulang kali meminta Anies mundur dan menyinggung lengsernya Presiden kedua RI Soeharto.
Dia menilai Anies tidak becus mengurus Jakarta.