Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaki Pelajar Terlindas Truk, Sejumlah Santri Blokade Jalan Bojong Rengas

Kompas.com - 15/01/2020, 11:16 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah Santri Pondok Pesantren Al Hasaniyah Teluk Naga Kabupaten Tangerang menutup Jalan Bojong Renges, Desa Bojong Renges, Teluk Naga.

Aksi para santri tersebut merupakan dampak dari kecelakaan dua orang santri di Jalan Suryadarma, Kelurahan Selapajang Jaya.

Tepatnya di depan Gedung ex BNP2TKI Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Selasa (14/1/2020).

Mereka memprotes pelanggaran jam operasional angkutan tambang oleh truk yang menabrak melindas kaki teman mereka.

Aturan tersebut dimuat dalam Peraturan Bupati Kabupaten Tangerang Nomor 47 Tahun 2018 tentang Pembatasan Jam Operasional Angkutan Tambang (Pasir, Batu, Tanah).

Dalam Perbup itu disebutkan bahwa truk dilarang melintas mulai pukul 05:00 hingga 22:00 WIB.

Pantauan Kompas.com, ribuan santri bersama tokoh pimpinan pondok pesantren menduduki Jalan Bojong Rengas pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Diduga Rem Blong, Truk Tabrak Bus Kopaja Transjakarta di Jatinegara

Tidak hanya santri aktif, alumni pondok pesantren Al Hasaniyah juga ikut dalam aksi tersebut.

Salah satunya adalah Koko Renanda. Alumni Al Hasaniyah tersebut menuntut Perda jam operasional truk ditegakkan.

"Perbup itu ditegakan, hukum jangan tumpul ke bawah tumpul ke atas," kata dia.

Hal senada diutarakan Ali Hasyim.

Santri kelas 2 Madrasah Tsanawiyah tersebut berharap tidak ada lagi korban jika Perda jam operasional truk diterapkan.

"Biar nggak ada korban lagi yang menimpa santri," kata dia.

Mereka sebelumnya melakukan aksi long march dari pesantren mereka menuju portal perbatasan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang di Jalan Bojong Rengas.

Baca juga: Motor Jatuh Melintasi Jalan Berlumpur, Kaki Pelajar Terlindas Truk

Santri putri berbaju putih dan berkerudung hitam, sementara santri laki-laki berpeci hitam dan berseragam putih.

Sambil membawa bendera kuning, para santri tersebut duduk bersila di pertigaan Jalan Bojong Rengas, Kabupaten Tangerang.

Adapun sebelumnya, Kasubbag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim mengatakan, kecelakaan truk pengangkut tanah dengan sepeda motor tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.

Sepeda motor dikendarai seorang pelajar dengan penumpang seorang pelajar lainnya.

Truk dengan No Pol B 9903 KYW yang dikemudikan Herman saat itu sedang mengarah ke Tangerang dengan tujuan Maja Banten.

Rachim menjelaskan, ketika berada di depan gedung ex BNP2TKI, truk yang melaju dengan kecepatan 30 kilometer per jam itu didahului sepeda motor yang ditumpangi dua santri lewat lajur kiri.

"Namun, pengendara sepeda motor tersebut tidak mengetahui bahwa ada lumpur di jalan yang dilewati," jelas Rachim.

Pengendara sepeda motor terpeleset dan terjatuh di dekat roda depan truk.

Baca juga: Seorang Siswi SMA Tewas Terlindas Truk di Harapan Indah Bekasi

Motor yang dikendarai kemudian terseret truk dan kaki pengendara sepeda motor terlindas roda kiri depan truk.

"Sehingga menyebabkan korban patah kaki kanan dan luka-luka," jelas dia.

Polisi sudah mengamankan sopir truk di Polsek Neglasari.

Sedangkan korban dua santri atas nama Indah Nurhayati dan Suci Melati dibawa ke RSUD Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com