BEKASI, KOMPAS.com - Warga Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi menolak direlokasi karena menganggap kebijakan itu tidak tepat sasaran mengatasi banjir yang kerap melanda permukiman itu.
Teranyar, banjir pada 1 Januari 2020 menenggelamkan komplek di tepi Kali Bekasi itu dengan kedalaman di atas 4 meter.
"Kalau hanya relokasi mah, (pemerintah) mau cara gampang saja. Dari dulu yang kami minta adalah normalisasi Kali Bekasi. Dikeruk, karena kan makin dangkal," ujar Erick Timor (43), warga RT 004/RW 008 ketika ditemui Kompas.com, Rabu (15/1/2020) siang.
"Penanggulan (banjir) itu dari kali. Kalau kali dinormalisasi dengan baik, kemungkinan debit air yang meluap ke sini kan berkurang. Kalau dijadikan tandon tidak efektif," imbuhnya.
Baca juga: Wali Kota Bekasi: 75 Persen Warga Pondok Gede Permai Menolak Direlokasi
Erick yakin, pendapatnya diamini sebagian besar warga Pondok Gede Permai yang sudah sejak dulu meminta pemerintah mengeruk Kali Bekasi.
Pasalnya, sejak dekade 1970-an, Kali Bekasi tak pernah lagi dikeruk. Wacana relokasi pun selalu diapungkan dari wali kota ke wali kota selanjutnya, namun tak pernah kesampaian.
"Yang ada jadinya penguatan tanggul," kata Erick.
Irvan Nurdin, warga RT 003/RW 008 punya pendapat senada. Namun, bukan soal pengerukan, Irvan menganggap bahwa pemerintah teledor mengurus tata ruang Kali Bekasi.
Hal itu tampak dari berjubelnya pabrik-pabrik di tepi Kali Bekasi yang berseberangan dengan Pondok Gede Permai.
Baca juga: Rencana Relokasi Warga Pondok Gede Permai, Wali Kota Usul Hanya di Area 20 Meter dari Tanggul
"Mereka membangun (tanggul) lebih tinggi di seberang. Jadi ketika Kali Bekasi banjir, air ngebuang ke sini semua," kata Irvan kepada Kompas.com, Rabu siang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.