Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2020, 15:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Kurang tidur sudah pasti. Apalagi pas dua hari jelang Imlek, pasti kami tidurnya kurang," Abdul mengakui.

Kerjaan mengurusi lilin-lilin ini bisa bertahan sampai tengah malam. Pulang ke rumah jadi tak masuk akal karena esok subuh mereka harus berjibaku lagi dengan lilin-lilin raksasa itu.

Belum lagi, kian dekat dengan Imlek, umat semakin ramai berdatangan. Mereka memboyong teman dan sanak famili. Intinya, pagi-pagi benar mata mereka yang makin berat itu harus diringan-ringankan agar bisa melek.

"Saya biasanya nginep di wihara di sebelah (klenteng). Semua juga banyakan nginep di wihara," ucap Abdul.

Pertimbangan buat selalu dekat dengan lilin, kendati dalam lelap, bukan hanya masalah jarak dan waktu yang tak efisien.

Keberadaan mereka selalu dibutuhkan sewaktu-waktu di tengah malam sunyi. Kecelakaan tidak ada yang tahu, kebakaran siapa yang bisa menyangka?

Baca juga: Ratusan Polisi Amankan Vihara dan Klenteng Jelang Imlek di Bekasi

"Pas hari H Imlek apalagi. Kalau lilin penuh kan kami jagain. Jangan sampai jatuh tuh, jangan sampai terbakar," jelas Abdul kepada Kompas.com.

Ia mulai ditunggui rekan-rekannya yang ingin sesi wawancara cepat beres sebab tumpukan kerjaan sama padatnya dengan jumlah lilin di Hok Lay Kiong.

"Pokoknya, tanggung jawabnya besar kalau pas Imlek," tandas pria yang mengaku sudah mengemban amanah selaku "penanggung jawab" lilin selama 13 edisi Imlek di Hok Lay Kiong itu.

"Tapi sudah biasa. Kami senang-senang saja," imbuh dia.

Kalimat Abdul jadi pemungkas sesi wawancara. Satu-dua tarikan rokok, lalu Abdul dan kolega kembali memasang mata baik-baik, sebelum tenggelam lagi dalam kesibukan mengurusi lilin-lilin raksasa yang semuanya merah menyala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com