Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eks Warga yang Tak Tahan Banjir di Pondok Gede Permai, Jual Rumah lalu Pulang Kampung

Kompas.com - 26/01/2020, 14:43 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

Wacana relokasi

Lalu mengapa banyak warga yang tetap bertahan meski sering dilanda banjir? Lantas apa pula langkah yang diambil pemerintah menyikapi parahnya banjir di PGP?

Secara kasat mata, penanganan musibah banjir telah menjadi pekerjaan utama seluruh jajaran pemerintah kota setempat.

Kesibukan luar biasa dirasakan seluruh jajaran pemerintah kota, dari evakuasi warga, pembukaan posko kesehatan dan dapur umum hingga penyiapan lokasi pengungsian warga.

Sebagai daerah rawan banjir, perhatian pemerintah pusat terlihat dari dibangunnya Gedung Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang lokasinya di dataran lebih tinggi dari PGP.

Baca juga: Sebagian Warga Pondok Gede Permai Bekasi Tolak Direlokasi

Dalam kondisi darurat, gedung menjulang tinggi ini juga menjadi tempat pengungsian warga terdampak banjir.

Dari segi kebijakan untuk jangka panjang dan komprehensif, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi telah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk merelokasi warga PGP.

Usul itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada 8 Januari 2020.

Pertemuan itu khusus membahas masalah banjir di Jakarta dan beberapa daerah di sekitarnya, termasuk Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi.

Salah satunya adalah usulan agar pemerintah pusat menyetujui relokasi warga PGP.

Perlunya dukungan dari pemerintah pusat dalam wacana relokasi karena Kota Bekasi tidak akan mampu melakukannya sendiri.

Butuh biaya tidak sedikit untuk merelokasi 1.500 Kepala Keluarga (KK) yang sudah lebih 30 tahun mendiami PGP.

Wacana relokasi warga PGP sebenarnya sudah cukup lama mencuat. Pertama kali disampaikan pejabat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi pada 2013, lalu pada banjir 2014 yang disebakan tanggul kali jebol.

Saat itu banjir di PGP mencapai sekitar tiga meter. Warga waktu itu menganggap sebagai banjir terparah, namun banjir awal 2020 ternyata air lebih tinggi lagi.

Menyikapi tingginya banjir tahun 2013, maka DLH mengusulkan dilakukan relokasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com