Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sidang, Pria yang Ancam Penggal Jokowi Mengaku Diintimidasi Saat Diperiksa Polisi

Kompas.com - 28/01/2020, 23:23 WIB
Tia Astuti,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Hermawan Susanto (25) mengaku merasa terintimidasi saat pertama kali diperiksa oleh polisi terkait video ancaman penggal Presiden Jokowi yang viral.

Hal ini disampaikan dalam sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).

Mulanya, salah satu penasihat hukum bertanya kepada Hermawan tentang hal yang dilakukan penyidik.

"Tertekan karena diperlakukan seperti teroris," jawab Hermawan.

Hermawan mengaku tidak didampingi pengacara pada pemeriksaan pertama. Dia juga mengaku hampir dipukul dengan gitar kecil.

Baca juga: Dalam Sidang, Hermawan Mengaku Spontan Keluarkan Ancaman Penggal Jokowi

"Setelah saya ditangkap, saya hampir dipukul dengan gitar kecil. Malamnya sekitar sehabis waktu Isya, mulai diinterogasi," ujar Hermawan.

Ia menjelaskan sebelum diinterogasi, matanya ditutup berlapis-lapis.

"Pertama mata saya ditutup kapas dan dilakban hitam lalu ditutup lagi dengan kain hitam. Saya diputar beberapa kali baru dimasuki ke ruangan interogasi," ujar Hermawan.

"Saya di sana ditanya oleh penyidik saya dari jaringan mana," tambah Hermawan.

Selain itu, dia juga merasakan ada benda yang dia duga senjata menempel di keningnya.

"Saya juga merasakan ada sensasi dingin di kulit saya," ujar Hermawan.

Baca juga: Tanggapi Dakwaan Jaksa, Pengacara Sebut Pria yang Ancam Penggal Jokowi Tak Berniat Makar

Hermawan tidak ingat kapan tepatnya ia diinterogasi dan diperlakukan seperti itu. Namun ia sempat menangkap satu nama dari yang menyidiknya.

"Tidak begitu jelas seingat saya ada yang bernama Abdul Rohim," ujar Hermawan.

Hermawan menjalani pemeriksaan sebanyak dua kali, yakni pada 13-14 Mei 2019.

Pada pemeriksaan pertamanya Hermawan ditanya apakah ia ingin didampingi kuasa hukum. Hermawan menjawab kalau ia akan didampingi kuasa hukum dari Ikatan Advokat Muslim Indonesia.

Setelah sudah memiliki pendamping untuk di persidangan, Hermawan merasa lebih tenang dan tidak merasa terintimidasi.

Hermawan adalah pria yang viral karena ancamannya yang akan memenggal leher Jokowi terekam pada sebuah video.

Dalam sidang, dia mengaku menyesal apa yang ia ucapkan menjadi viral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com