"Dari hasil otopsi bahwa benar korban meninggal diakibatkan adanya luka tusuk di bahu sebelah kiri dengan lebar dua sentimeter dan cukup dalam," lanjutnya.
Kejanggalan itu mulai menemui titik terang dengan adanya perbedaan di surat kematian korban dan hasil otopsi setelah pembongkaran makam.
Polisi lantas memeriksa Rosmiati yang akhirnya mengakui perbuatannya.
Berdasarkan pengakuan Rosmiati, insiden penusukan ini diawali adanya cekcok dengan suaminya pada Selasa (21/1/2020) lalu di rumahny.
Di sela-sela cekcok, Rosmiati mengambil sebilah pisau sangkur dari lemari pakaian dan mengancam akan bunuh diri.
Saat itulah terjadi perebutan pisau yang akhirnya membuat korban tertusuk di dadanya.
"Habis ditusuk, AP (Alexander) mengeluarkan darah. Setelah itu AP lemas sampai kondisi tertentu R (Rosmiati) memutuskan memanggil pihak keamanan untuk membawa ke rumah sakit," kata Jerrold.
Setelah ditangkap, tersangka dibawa ke Mapolsek Kelapa Gading beserta barang bukti sebilah pisau sangkur, kain lap yang dipakai untuk mengelap luka korban, dan kasur berlumuran darah korban.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berujung kematian dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Sakit hati
Rosmiati mengaku sering cekcok dengan suaminya lantaran masalah keluarga. Keluarga Alexander, kata Rosmiati, sering menghina dirinya selama empat tahun belakangan.
Terutama setelah Rosmiati dinikahi Alexander sebagai istri keduanya.
"Saya dihina terus sama keluarganya, udah gitu suami juga ngga izinkan saya untuk pergi, dia tetap saya ingin bertahan di rumah situ," kata Rosmiati.
Karena tak betah tinggal di rumah Alexander, Rosmiati meminta pulang kampung. Namun, Alexander malah terus-terusan menahannya.
"Saya bilang, pokoknya aku nggak mau tau saya udah nggak betah di sini. Aku sudah sakit hati, dihina-hina, ayah diem aja nggak ambil tindakan," ucap Rosmiati dalam luapan emosi dan tangisan histerisnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Istri Penusuk Suami di Kelapa Gading Jakarta Utara Sempat Coba Tutupi Aksinya."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.