Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Bayi Ditemukan di Taman Kota Kebon Pala

Kompas.com - 31/01/2020, 23:07 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sesosok jasad bayi ditemukan di taman kota Tol Jagorawi, wilayah RW 05 Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar pada Jumat (31/1/2020).

Sandra (34), warga setempat mengatakan, jasad bayi terbungkus kain itu pertama ditemukan PPSU Kebon Pala sekira pukul 09.00 WIB, saat bertugas.

"Kayaknya bayi laki-laki, tapi saya enggak lihat pasti juga karena pas ditemuin terbungkus kain. Kasihan, bayi baru lahir dibuang," kata Sandra di Makasar, Jakarta Timur, Jumat, seperti dikutip Tribun Jakarta.

Dia yakin bayi malang tersebut baru dilahirkan karena pada jasad masih melekat tali pusar.

Baca juga: Perempuan 18 Tahun Dalang Penculikan dan Perdagangan Bayi, Dijual Lewat Facebook

Tali pusar yang belum dipotong membuat jasad dirubung lalat hingga memancing kecurigaan PPSU yang menemukan.

"Benar-benar bayi baru lahir, enggak dibersihin dulu badannya langsung dibuang," ujarnya.

Sandra menduga jasad dibuang pada Jumat dini hari, karena hingga Kamis malam warga tak mendapati adanya jasad.

Jasad bayi itu dibawa ke RS Polri Kramat Jati dari taman kota Tol Jagorawi sekira pukul 11.00 WIB oleh jajaran Polsek Makasar.

"Memang kalau malam sepi, karena warga pada tidur, warung-warung juga tutup. Tadi pas jasadnya diangkat di sini penuh banget, banyak polisi, TNI, PPSU," tuturnya.

Pantauan di lapangan, petugas memasang garis polisi di lokasi agar warga tidak mendekat.

Warga resah

Warga Kelurahan Kebon Pala resah dengan penemuan jasad bayi tersebut.

Pasalnya, taman kota Tol Jagorawi tempat jasad bayi ditemukan sudah beberapa kali jadi tempat pembuangan mayat.

Baca juga: Setelah Bongkar Makam dan Otopsi, Polisi Tangkap Perempuan yang Bunuh Suaminya

Sandra (34), warga setempat mengatakan, lokasi jasad bayi ditemukan tak sampai 100 meter dari tempat mayat ibu hamil 9 bulan korban pembunuhan dibuang.

"Beberapa bulan lalu mayat perempuan hamil yang dibuang di pinggir Tol seperti ini juga. Bedanya cuman berseberangan saja," kata Sandra di Makasar.

Mayat ibu hamil 9 bulan yang dimaksud Sandra ditemukan pada Minggu (7/4/2019), sekira pukul 07.00 WIB secara tak sengaja oleh warga.

Meski identitasnya hingga kini belum terungkap, ibu hamil itu dipastikan korban pembunuhan karena terdapat luka hantaman benda tumpul di kepala.

Saat ditemukan warga, jasadnya bahkan dalam keadaan setengah terkubur tanah dan sengaja ditutupi selembar daun pisang.

"Memang sepi sih kalau malam. Paling ada sopir truk yang berhenti istirahat tidur saja. Namanya pinggir tol kan, apalagi enggak ada penerangan," ujarnya.

Baca juga: Istri Penusuk Suami di Kelapa Gading Sempat Coba Tutupi Aksinya

Nurhayati (65), warga lainnya bahkan menyebut taman kota Tol Jagorawi memang sejak lama jadi tempat pembuangan mayat.

Beberapa tahun silam, bahkan taman kota Tol Jagorawi jadi tempat orang mengkonsumsi narkoba hingga tewas overdosis.

"Dulu teman anak saya saja bahkan tewas overdosis karena pakai narkoba di pinggir tol. Saya lupa tahunnya, tapi dalam setahun ada saja mayat dibuang atau ditemuin," tutur Nurhayati. (Bima Putra)

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Mayat Bayi dengan Tali Pusar Menempel Ditemukan di Taman Kota Tol Jagorawi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com