Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kondisi Terkini Indekos yang Roboh di Mampang

Kompas.com - 10/02/2020, 16:30 WIB
Audia Natasha Putri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Pela Mampang tengah membenahi indekos yang roboh di Jalan Bangka Barat IV, Pela Mampang, Jakarta Selatan.

Dibantu petugas PPSU dan warga sekitar, tim FKDM memindahkan barang-barang dan puing-puing yang berada di reruntuhan indekos.

Salah satu anggota FKDM, Ihdi Baharudin mengatakan, konstruksi indekos ambruk lantaran bangunan tersebut jauh dari kata layak.

"Roboh karena fondasinya tidak kuat. Bangunannya itu "disuntik" tidak sebagaimana mestinya. Jadi yang awalnya cuma 1 lantai, terus dibangun lagi jadi 3 lantai, jadi ya ga bisa nahan beban," ujar Ihdi di lokasi, Senin (10/2/2020).

Baca juga: Penghuni Indekos yang Roboh di Mampang Mulai Mencari Barang Berharga Mereka

Ihdi berujar, kondisi reruntuhan indekos sudah lebih baik dibanding pada hari Sabtu (8/2/2020) silam.

Pada hari Sabtu, masih banyak harta benda milik penghuni indekos yang masih tertinggal di reruntuhan.

Selain itu, penghuni juga belum diperkenakan mengambil harta benda miliknya lantaran dinilai cukup berbahaya.

"Sudah bisa dikondisikan karena kan ada proses evakuasi juga dari PPSU dan FKDM Pela Mampang. Jadi, penghuni kos sudah bisa mengamankan harta bendanya masing-masing," ujar Ihdi ketika ditemui kompas.com di lokasi pada Senin (10/2/2020).

Selain itu,bangunan indekos yang roboh di Mampang juga tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

"Itu (bangunan indekos) juga enggak ada izin mendirikan bangunannya," ujar Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Sujarwo.

Pantauan Kompas.com, terlihat petugas PPSU sedang mengangkut reruntuhan bangunan, seperti kayu, beton, dan besi fondasi.

Selain itu, beberapa penghuni indekos juga terlihat mengambil dan memilah harta benda milik mereka di tengah puing bangunan.

Baca juga: Polisi Periksa Pemilik Indekos yang Roboh di Pela Mampang

Terlihat juga garis polisi diikatkan di sekeliling gedung yang roboh sebagai penanda warga dilarang memasuki area tersebut.

Seperti diketahui, sebuah bangunan indekos tiga lantai di RT 003 RW 007, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, roboh pada Sabtu (8/2/2020) pukul 05.15 WIB.

Bangunan itu menimpa tiga rumah yang berada di belakangnya dan area bermain TK Nurul Badar.

Saat bangunan itu roboh, ada juga sejumlah kendaraan bermotor yang turut tertimpa reruntuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com