Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Aulia Kesuma Pakai Santet | Bersahabat dengan Banjir di Kelapa Gading

Kompas.com - 11/02/2020, 09:40 WIB
Sabrina Asril

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus pembunuhan berencana, Aulia Kesuma (45) menjalani sidang perdana pada Senin (10/2/2020).

Aulia didakwa menjadi otak pembunuhan terhadap suaminya, Edi Candra Purnama alias Pupung (54) dan anak tirinya, Muhammad Adi Pradana (23).

Dalam persidangan kemarin, sejumlah fakta menarik pun terungkap berdasarkan surat dakwaan yang dibacakan jaksa.

Salah satunya soal rencana Aulia membunuh suaminya dengan menggunakan jasa dukun untuk menyantet Pupung hingga meninggal dunia.

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan oleh Aulia Kesuma, Suami dan Anak Tirinya Dibunuh dengan Cara Diinjak

Kasus ini menjadi salah satu artikel yang paling banyak dibaca pembaca Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin.

Selain soal jalannya persidangan Aulia Kesuma, isu lainnya yang juga banyak disorot pembaca adalah soal Kelapa Gading yang kerap diterjang banjir, kenaikan tarif tol, hingga penembakan di Rutan Cipinang.

Berikut ringkasan empat berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin:

1. Aulia Kesuma pakai santet

Dalam dakwaan, jaksa penuntut umum (JPU) Sigit Hendardi menceritakan awal mula terdakwa Aulia Kesuma berniat membunuh suaminya.

Niat tersebut muncul setelah Aulia kesal karena suaminya tidak mau menjual rumahnya yang ada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Aulia meminta suaminya untuk menjual rumah tersebut karena terlilit utang kepada bank yang setiap bulan harus dibayar sebesar Rp 200 juta.

Baca juga: Aulia Kesuma dan Anaknya Didakwa Hukuman Mati

Peristiwa itu terjadi setelah Lebaran, Juni 2019. Ibu tiga anak tersebut awalnya ingin menghabisi nyawa suaminya dengan cara menyantetnya.

"Aulia meminta jasa Kasrini (bekas pembantunya) agar mencarikan dukun untuk menyantet korban Edi Candra Purnama supaya meninggal dunia," kata JPU dalam dakwaannya.

Singkat cerita, Karsini bersama suaminya Rody Syahputra Jaya membantu Aulia mencari dukun santet di wilayah Parang Tritis, Yogyakarta.

Baca juga: Tinggalkan Ruang Sidang, Aulia Kesuma Diteriaki Pembunuh

Rody lalu meminta uang senilai Rp 45 juta untuk biaya ritual beli kuda dan imbalan untuk dukun santet.

Upaya santet telah dilakukan tidak berhasil, hingga Auli dan Rody sepakat untuk membunuh Edi dengan cara ditembak.

Baca selengkapnya di sini.

kondisi terkini pasca banjir di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (9/2/2020)KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI kondisi terkini pasca banjir di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (9/2/2020)

2. Bersahabat dengan banjir di Kelapa Gading

Kawasan Kelapa Gading merupakan salah satu pusat pergerakan uang di Jakarta Utara.

Berbagai mal, bank, tempat hiburan, hingga UMKM ada di sana. Namun, ada satu masalah yang cukup akut di Kelapa Gading, yaitu banjir.

Sejak awal tahun ini, sudah tiga kali kawasan Kelapa Gading dilanda banjir.

Sejak awal tahun ini, setiap kali hujan deras turun, kawasan Kelapa Gading selalu terendam banjir.

Dimulai saat banjir besar yang terjadi pada pergantian tahun dari 2019 ke 2020.

Baca juga: Banjir di Kelapa Gading gara-gara Hujan Deras dan Pembangunan Tol

Saat itu, Sekretaris Camat Kelapa Gading Rahmat mengatakan, hampir 50 persen kawasan Kelapa Gading terendam banjir.

Titik-titiknya yaitu sepanjang Jalan Boulevard Barat, di depan RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, dan sekitar Mal Kelapa Gading.

Camat Kelapa Gading M Harmawan mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan Kelapa Gading jadi daerah rawan banjir saat ini.

Faktor kedua adalah pembangunan jalan tol Kelapa Gading - Pulo Gebang.

Baca selengkapnya di sini.

3. Tarif Tol Tangerang-Merak berubah

Tarif Tol Tangerang-Merak akan mengalami perubahan mulai Rabu (12/2/2020).

Perubahan tarif tol baru Tangerang-Merak atas dasar Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 70/KPTS/M/2020 tanggal 4 Februari 2020 tentang Penyesuaian Tarif Tol pada Jalan Tol Ruas Tangerang-Merak.

Pada 12 Februari 2020 pukul 00.00 WIB, akan diberlakukan tarif tol yang telah disesuaikan.

Perubahan tarif tol Tangerang-Merak 2020 sebagai berikut:

Golongan I menjadi Rp 44.000, dari sebelumnya Rp 41.000

Golongan II Rp 69.000 dari Rp 57.000

Golongan III Rp 69.000 dari Rp 67.500

Golongan IV menjadi Rp 89.000 dari Rp 88.500

Golongan V turun menjadi Rp 89.000 dari Rp107.000

Adapun besaran tarif untuk asal dan tujuan perjalanan segmen Simpang Susun Tomang-Tangerang Barat-Cikupa pada sistem transaksi terbuka tidak berubah.

Kondisi kaca jendela di salah satu ruangan di dalam Rutan Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, pasca penembakan, Senin (10/2/2020).KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI Kondisi kaca jendela di salah satu ruangan di dalam Rutan Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, pasca penembakan, Senin (10/2/2020).

4. Rutan Cipinang ditembak orang tak dikenal

Rumah Tahanan (Rutan) kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, ditembaki orang tidak dikenal, Senin (10/2/2020) dini hari tadi.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya penembakan itu sekitar pukul 02.00 WIB.

"Kita terima laporan dari Rutan Cipinang sekitar jam 2 pagi itu ada bunyi di jendela," kata Hery saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: Kronologi Penembakan Kaca Jendela Pos Jaga Rutan Kelas 1 Cipinang

Pantauan Kompas.com di lokasi, terdapat dua lubang kecil di salah satu jendela kantor Rutan Cipinang.

Hery menambahkan, kepolisian juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Dari cek TKP sementara, kita tidak menemukan selongsong atau sisa dari proyektil. Itu mungkin karena ini keras sekali jadi memantul sehingga kita sulit menemukan selongsong atau proyektil. Ini juga tidak tembus ya karena ada kaca filmnya, kita perkirakan peluru memantul," ujar Hery.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com