Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Beli 1 Robot Pemadam Kebakaran, Harganya Rp 37,4 Miliar

Kompas.com - 12/02/2020, 08:54 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta membeli satu unit alat pengurai material kebakaran berupa mobil robot pemadam kebakaran berjenis Dok-Ing MVF- U3.

Menurut situs web lpse.jakarta.go.id, harga satu unit alat tersebut Rp 37,4 miliar.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, satu unit alat pengurai material kebakaran itu dibeli pada 2019.

Menurut Satriadi, harga satu unit alat itu mahal karena dilengkapi berbagai peralatan.

Baca juga: Jakarta Kini Punya Robot Pemadam Kebakaran, Seperti Apa Kehebatannya?

"Dalam satu unit, dalam satu mobil itu ada berapa robotik dan ada peralatan rescue lainnya, jadi paket, makanya mahal itu. Jadi bukan satu robotik, di dalam mobil itu ada 2-3 robotik," ujar Satriadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/2/2020).

Satriadi berujar, orang-orang akan menilai wajar harganya mahal setelah melihat alat pengurai material kebakaran itu secara langsung.

Sebab, alat tersebut bisa dimanfaatkan untuk banyak hal, terutama penanggulangan kebakaran atau kecelakaan yang sulit dijangkau petugas karena bisa dioperasi dari jarak jauh.

Alat tersebut juga canggih sebab memiliki daya termal yang mampu menahan api dan ledakan.

"Kalau melihat barangnya, baru kelihatan, 'Oh iya harganya mahal,' karena banyak juga orang bilang, 'Oh iya wajar harganya mahal,' karena sudah lihat barangnya," kata Satriadi.

Beli robot penyelamatan pada 2020

Pada 2020, Dinas Penanggulangan Kebakaran akan kembali membeli alat robotik. Namun, jenisnya berbeda dengan yang sudah dibeli pada 2019.

Menurut Satriadi, alat yang dibeli pada 2019 merupakan alat pengurai material kebakaran, sementara yang akan dibeli pada 2020 merupakan alat penyelamatan atau rescue.

"Itu bisa 80 meter ketinggian daya (jangkau) semprotnya. Personel tidak perlu sampai masuk ke dalam, cukup dari jarak jauh dia bisa mengontrol penyemprotan ini," ucapnya.

Jangkauan semprotan yang jauh, lanjut Satriadi, mengurangi risiko bahaya terhadap para petugas. Misalnya, alat tersebut bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran di pabrik atau toko bahan-bahan kimia, pom bensin, dan lainnya.

Baca juga: Harga Tank Pemadam Kebakaran PT Pindad Capai Rp 30 Miliar

"Kalau anggota (pemadam kebakaran langsung di lokasi tersebut) kan berisiko. Itu banyak terjadi di luar negeri, yang berisiko seperti itu kami menggunakan alat tersebut," tutur Satriadi.

Sebanyak 15 anggota damkar mengikuti pelatihan untuk mengoperasikan robot pemadam kebakaran pada Jumat, (7/2/2020)Audia Natasha Putri Sebanyak 15 anggota damkar mengikuti pelatihan untuk mengoperasikan robot pemadam kebakaran pada Jumat, (7/2/2020)

Kecanggihan robot pemadam kebakaran

Ivan Zanic, instruktur mekanik robot asal Kroasia tersebut menjelaskan, robot pemadam kebakaran itu tak hanya untuk kebakaran rumah saja, tetapi juga untuk kebakaran khusus yang membahayakan manusia seperti teror bom dan rudal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com