Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Koreksi Harga Robot Pemadam Kebakaran yang Disebut Rp 37,4 Miliar

Kompas.com - 13/02/2020, 16:33 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengoreksi harga robot pengurai material kebakaran jenis Dok-Ing MVF-5 U3 yang dibeli pada 2019.

Satriadi berujar, harga robot tersebut bukan Rp 37,4 miliar. Harga robot Dok-Ing MVF-5 U3, berdasarkan kontrak dengan pemenang tender adalah Rp 32 miliar.

Menurut Satriadi, harga Rp 37,4 miliar di situs web lpse.jakarta.go.id merupakan pagu anggaran pengadaan robot buatan Kroasia tersebut.

Baca juga: Pemprov DKI Punya 2 Robot Pemadam Kebakaran, Begini Spesifikasinya

"Harganya Rp 32 miliar untuk yang pengurai, itu harga kontrak. Kalau Rp 37,4 miliar itu pagunya," kata Satriadi di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).

Satriadi berujar, harga Rp 32 miliar itu bukan hanya murni harga robot, tetapi termasuk harga perlengkapan lainnya, seperti kendaraan pengangkut robot dan suku cadangnya.

"Satu kontrak itu termasuk garansi unit sampai lima tahun, termasuk garansi sparepart. Sparepart itu ada beberapa kontainer yang sudah disiapkan apabila ada trouble," kata dia.

Selain robot Dok-Ing MVF-5 U3, Pemprov DKI juga memiliki robot pemadam kebakaran jenis LUF 60. Ukurannya lebih kecil dibandingkan robot Dok-Ing MVF-5 U3.

Robot LUF 60 merupakan buatan Austria.

"Harganya Rp 8 miliar untuk yang LUF 60. Itu bukan hanya alat ya, itu termasuk kendaraan untuk mobilisasinya, satu paket," ucap Satriadi.

Baca juga: Robot Baru Milik Damkar DKI: Bisa Masuk Stasiun MRT, Sedot Asap, hingga Pompa Banjir

Robot Dok-Ing MVF-5 U3 digunakan untuk menanggulangi kebakaran di area-area berbahaya, seperti stasiun pengisian bahan umum (SPBU), pabrik dan gudang bahan-bahan kimia, hingga lokasi yang berpotensi ada ledakan.

Alat ini mengurangi risiko bahaya bagi para petugas pemadam kebakaran. Sebab, alat ini dioperasikan menggunakan remot kontrol dengan jarak maksimal 1,5 kilometer.

Robot Dok-Ing MVF-5 U3 juga tahan api dan ledakan, mampu menyingkirkan puing-puing, hingga evakuasi pascabencana.

Sementara robot LUF 60 untuk mengatasi kebakaran di terowongan MRT Jakarta. Robot ini juga mampu menyedot asap, dan air banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com