Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibela Muridnya, Bagaimana Nasib Guru yang Pukul Siswa di SMAN 12 Bekasi?

Kompas.com - 14/02/2020, 09:55 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Para murid tampak memegang spanduk yang bertuliskan "Kami Siswa-siswi SMAN 12 Cinta Guru Mendidik".

Ada pula yang memegang spanduk bertuliskan "Pak Idi Tak Bersalah".

Mereka juga sambil menyanyi "Terima kasih, Pak Idi".

Salah satu murid SMAN 12 yang tak mau disebutkan namanya menilai, Idiyanto memiliki alasan kuat saat memukul sejumlah murid.

Sebab, saat itu ada 172 murid yang terlambat datang ke sekolah. Lalu beberapa murid lainnya tidak mengenakan atribut seragam yang lengkap.

"Itu karena kesalahan kita sendiri. Kita sudah dikasih toleransi sebenarnya, tapi kami tidak datang lebih awal. Dia hanya ingin tertib," kata dia.

Baca juga: Guru Pukul Siswa SMAN 12, Wakil Walkot Bekasi: Bukan Zamannya Lagi Kekerasan

"Kami berharap Pak Idi masih ngajar lagi di sini," kata pelajar lain.

Bahkan murid-murid ini juga membuat petisi di website change.org agar Idiyanto tak dipindahkan. Petisi itu kemudian sudah ditandatangani 467 orang.

Hal ini kemudian viral dan banyak diperbincangkan di media sosial.

Pembelaan murid dan nasib sang guru

Kepala Bidang Guru dan Kependidikan Dinas Jabar, Asep Suhanggan mengatakan, permintaan dari murid-murid Idiyanto itu akan jadi pertimbangan pihaknya untuk mempertahankan guru itu tetap mengajar di SMAN 12 Bekasi.

"Ya tentunya saya akan melaporkan hasil apa yang saya temukan di sekolah ke pimpinan kami. Dengan kondisi yang seperti hal-hal yang sifatnya anomali itu tadi ketika ada yang siswanya histeris itu menjadi bagian dari pertimbangan kami," ujar Asep.

Baca juga: Penyebar Video Guru Pukul Murid di SMAN 12 Bekasi adalah Mantan Siswa

Kepala SMAN 12 Bekasi, Nani Nuraini pun mengatakan hal yang sama.

Ia mengatakan, unjuk rasa yang digelar anak-anak muridnya kala itu lantaran mereka khawatir kehilangan guru favoritnya.

"Iya mereka sedih, takut kehilangan," ucap dia.

Nani berharap permintaan dari murid-murid untuk mempertahankan Idiyanto mengajar di sekolah itu bisa dikabulkan Dinas Pendidikan Jawa Barat.

"Masih dipertimbangan (akan tetap mengajar di SMAN 12 atau tidak), doakan aja. Iya Insyaa Allah (bisa tetap mengajar)," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com