Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gendong Warga yang Kena Serangan Jantung, Bripka Sigit: Saya Enggak Mengharap Penghargaan

Kompas.com - 17/02/2020, 11:28 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bripka Sigit Prabowo selaku anggota Polantas yang menggendong warga pengidap penyakit jantung mengaku senang mendapatkan penghargaan dari Ombudsman RI.

Namun, dia mengaku tidak pernah menyangka akan mendapatkan penghargaan atas aksi heroiknya. Dia hanya mencoba menjalankan tugasnya sebagai polisi.

"Saya enggak berharap penghargaan. Saya hanya melindungi, membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan. Saya ikhlas menolongnya karena ini kemanusiaan pak," ujar dia saat ditemui di gedung Ombudsman RI, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020).

Baca juga: Gendong Pria yang Kena Serangan Jantung, Bripka Sigit Dapat Penghargaan

Kala itu, Sigit mengaku terpanggil untuk menolong ketika tahu ada warga terkena serangan jantung terjebak di halte bus Transjakarta Harapan Kita, Jakarta Barat.

Dia langsung menggendong pria tersebut menuju rumah sakit terdekat.

"Saya berpikir supaya gimana caranya supaya cepat ditolong di rumah sakit," terang dia.

Di kesempatan yang sama, ketua Ombudsman RI, Amzulan Rifai mengapresiasi tindakan tersebut.

Dia berharap semua jajaran kepolisian melayani masyarakat seperti yang  dilakukan Sigit.

"Saya yakin Polri dengan jajarannya terus bekerja untuk mendapatkan kepercayan publik," kata dia.

Sebelumnya, Bripka Sigit Prabowo, anggota Satlantas Wilayah Jakarta Barat yang dengan inisiatif menggendong Muhammad Darwin dari halte ke RS Harapan Kita.

Baca juga: Kisah Heroik Bripka Sigit, Gendong Warga yang Kena Serangan Jantung dari Halte ke Rumah Sakit

Video yang merekam aksi Bripka Sigit kemudian viral setelah diunggah di media sosial pada Jumat (14/2/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com