Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perampok Ditangkap Ketika Sama-sama dengan Korban Berada di RSUD Depok

Kompas.com - 17/02/2020, 15:29 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - MA (19) alias Paul kini mendekam di sel tahanan Mapolres Metro Depok setelah menganiaya dan merampok mandornya, AA (56) pada Sabtu (15/2/2020) dini hari.

Paul direkrut AA sebagai tukang cat untuk proyeknya. Ia digaji Rp 50.000 per hari.

Waktu insiden itu terjadi, AA sedang tidur di rumahnya di kawasan Parung Tengah, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Limbah Radioaktif Ditemukan di Kawasan Perumahan, Bapeten Kecolongan?

Paul sedang memasuki hari keempatnya bekerja dan menginap di sana.

Paul menganiaya AA dengan palu dan golok, karena ingin merampok motor dan ponsel milik AA.

AA sempat melawan, namun akhirnya takluk oleh anak buahnya itu. Paul pun menggasak motor dan ponselnya.

"Goloknya sempat direbut sama korban. Kena juga saya," jelas Paul soal jari kelingkingnya yang sobek kena tebas, Senin (17/2/2020), kepada wartawan.

Ia lantas hendak mencari pengobatan buat jari kelingkingnya yang terus mengucurkan darah.

Paul melapor ke petugas keamanan kompleks, kemudian ia pergi ke RSUD Depok.

Baca juga: Pengelola Mal Cipinang Indah Rugi Puluhan Miliar Rupiah Gara-gara Banjir

Di sana, ia mengaku sebagai korban begal. Saat ia duduk di ruang tunggu, mandornya itu juga sedang dirawat di dalam ruangan.

Ia dikenali beberapa kerabat AA. Kerabat yang curiga dengan Paul akhirnya menghubungi ponsel AA yang raib.

Ponsel itu berdering tepat di dalam tas Paul. Ia tak bisa mengelak sama sekali.

"Di sana lah dia diamankan oleh petugas keamanan," ujar Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah kepada wartawan, Senin.

Paul dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

Sementara itu, hingga kini AA masih terbaring di RSUD Depok dengan luka bekas hantaman palu dan bacokan golok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com