Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Protes Murid Sekolah terhadap Proyek Rusunami di Tangsel, Tunjukkan Kertas Orasi dan Gelar Doa Bersama

Kompas.com - 20/02/2020, 08:56 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ratusan pelajar Sekolah Ash Shiddiqiyah dengan seragam lengkap pramuka mendatangi proyek pembangunan rusunami yang berlokasi di kawasan Bukit Indah, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (19/2/2020). 

Satu per satu mereka memadati pintu masuk proyek dengan lahan beton berpasir itu dan membawa spanduk bertuliskan "Stop!!! Debumu" dan "Debumu Derita Kami".

Di samping kumpulan pelajar usia SD dan SMP itu terdapat sejumlah wanita berjilbab yang merupakan orangtua mereka.

Baca juga: Sekolah di Ciputat Keluhkan Debu akibat Pembangunan Rusunami

Keramaian itu merupakan bentuk keluhan mereka tentang debu pembangunan rusunami yang lokasinya bersisian dengan sekolah.

Sering kali debu dan sampah dari proyek itu masuk ke ruang kelas saat mereka sedang belajar.

Gelar doa bersama

Kepala Sekolah Ash Shiddiqiyah Paisal Aripin mengatakan, kegiatan tersebut merupakan doa bersama untuk meminimalisasi persoalan yang dialami sekolah akibat pembangunan rusunami itu. 

"Acara istigasah, atau doa bersama. Mereka ikut ayah dan bundanya," ujar Paisal, Rabu (18/2/2020).

Paisal membantah bahwa kegiatan yang dilakukan pihak sekolah merupakan aksi unjuk rasa yang melibatkan para murid hingga mengesampingkan kegiatan belajar.

Menurut Paisal, setelah kegiatan tersebut, para pelajar akan tetap melakukan proses belajar.

"Bukan demo ya, tapi doa bersama. Dan jam belajar kalau hari Rabu itu pukul 08.30 WIB," ucapnya.

Tak lama digelarnya aksi doa bersama, perwakilan sekolah dan pihak yang bertanggung jawab proses pembangunan rusunami itu menggelar mediasi di lokasi.

Pihak sekolah meminta untuk tidak ada aktivitas pembangunan dengan alat berat dan meminimalisasi debu yang masuk ke kelas.

Baca juga: Debu Pembangunan Rusunami Masuk Kelas, Murid Sekolah di Ciputat Gelar Aksi Protes

"Tapi poin besarnya. Kami tidak mau ada aktivitas crane di jam sekolah karena bahaya. Kami minta mereka serius mengurangi debu, pasir, sampah, dan lainnya yang memasuki lahan dan gedung kami," tutupnya.

Meminimalisasi debu

Pihak Rusunami akan mengatasi persoalan dalam proses pembangunan yang dikeluhkan Sekolah Ash Shiddiqiyah.

Proyek dibawah pengembang PP Urbantown Serpong tersebut akan meminimalisasi debu yang masuk ke ruang kelas.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com