Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data KPAD, Ada 89 Kasus Pencabulan Anak di Bekasi Sepanjang 2019

Kompas.com - 20/02/2020, 21:33 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD), ada 89 kasus pencabulan anak di Kota Bekasi sepanjang 2019.

"Ada 89 kasus pencabulan sepanjang tahun 2019. Kami dari KPAD Bekasi melakukan fungsi pengawasan terhadap kasus-kasus kekerasan anak yang terjadi di Bekasi. Untuk kekerasan seksual memang sangat tinggi dan ini jadi PR kami ke depan," ujar Rusham Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi di Bekasi, Kamis (20/2/2020).

Baca juga: Dicabuli Teman Dekat Ayahnya, Pelajar SMA Ini Sempat Dijanjikan Jadi Istri Kedua

Rusham mengakui, jumlah pencabulan di kota layak anak ini memang tinggi. Namun, dari jumlah tersebut, hanya sedikit yang membuat laporan ke polisi.

Sebab, masyarakat masih cenderung khawatir dikucilkan jika nantinya kasus pencabulan itu terungkap saat ditangani pihak kepolisian.

"Selama ini masyarakat masih tertutup. Padahal jika kita membiarkan kekerasan seksual itu terjadi maka akan menumbuhkan kekerasan itu terus terjadi," kata dia.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Metro Kota Bekasi AKBP Arman mengatakan, kasus pencabulan yang ditangani selama ini biasanya pelakunya adalah orang sekitar korban.

Baca juga: Pelajar SMA yang Dicabuli Teman Ayahnya di Bekasi Alami Trauma

Misalnya kasus terakhir, yakni N, remaja 15 tahun yang dicabuli Ade Harri Irawan. Korban adalah anak teman dekat pelaku.

Oleh karena itu, ia meminta agar orangtua terus mengawasi anak-anaknya dalam bergaul.

"Perlu pengawasan edukasi oleh orangtua kepada anak. Apalagi kekerasan pada anak. Yang kita ungkap orang terdekat siapa pun bisa jadi korban, apalagi orang yang terdekat kebanyakan," ucap dia.

Selain itu, Arman mengatakan, pengawasan dan edukasi dari orangtua itu penting.

Sehingga anak bisa menjaga dirinya dan tidak mudah terjerumus dalam kasus pencabulan.

"Diiingatkan kepada masyarakat khususnya para orangtua yang punya anak kecil dan di bawah umur. Anak di bawah umur itu masih rentan baik secara fisik dan mental. Perlu pengawasan edukasi oleh orangtua kepada anak sehingga tidak terjerumus," tutur dia.

Baca juga: 20 Kali Gagal Tanam Ganja untuk Konsumsi Pribadi, Pelaku: Giliran Tumbuh Gue Ketangkep

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com