Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Kasus Penjambretan Penumpang Ojol

Kompas.com - 20/02/2020, 20:56 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Tebet Komisaris Polisi Alam Nur mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus penjambretan yang terjadi di wilayahnya pada Rabu (19/2/2020).

Beberapa anggota sudah diterjunkan ke tempat kejadian perkara untuk melakukan pemeriksaan.

Walau demikian, pihaknya mengaku kesulitan mendeteksi ciri pelaku. Pasalnya, korban hanya mengetahui ciri pelaku, yakni pria berusia berkisar 18-20 tahun.

"Ya kalau dengan ciri-ciri seperti itu susah lah. Karena kan banyak orang yang ciri-ciri seperti itu. Kalau mungkin atau tato gambar apa mungkin kita bisa lebih mudah," kata Alam Nur saat dihubungi di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Baca juga: Penumpang Ojol Dijambret di Tebet, Total Kerugian Rp 12 Juta

Meski sulit mendeteksi pelaku, pihaknya tetap berusaha mencari bukti lain untuk mengejar para jambret tersebut.

"Yang pasti kita terus upayakan sampai terungkap," ucap dia.

Sebelumnya, korban yang bernama Cindy (29) dijambret ketika melakukan perjalanan dari Menara Mulia Gatot Subroto ke kantor Bank Danamon di kawasan Matraman, Jakarta Timur sekitar pukul 14.30 WIB.

Kala itu, dia naik ojek online dan melewati depan pusat perbelanjaan Kota Cassablanca. 

Ketika motor yang dia tumpangi melaju dengan cukup kencang, tiba-tiba ada dua motor jenis matic mendekati ojek online yang digunakannya Cindy.

"Masing-masing berboncengan. Yang motor pertama langsung ambil tas saya yang saya taruh di tengah (antara Cindy dan supir ojol)," terang dia saat dihubungi.

Baca juga: Dua Pemuda Nyaris Diamuk Massa Setelah Gagal Menjambret Ponsel Perempuan

Setelah tas miliknya diambil, ojol yang ditumpangi Cindy rupanya ikut mengejar.

"Tapi pas kita mau kejar dihalangi sama motor yang satu lagi," terang dia.

Dari yang dapat dia ingat, keduanya merupakan pemuda tanggung dan motornya tidak pakai nomor polisi di bagian belakang.

"Sekitar pemuda 18 sampai 20 tahun-an gitu. Mereka juga enggak pakai helm," terang dia.

Baca juga: 20 Kali Gagal Tanam Ganja untuk Konsumsi Pribadi, Pelaku: Giliran Tumbuh Gue Ketangkep

Akibat kejadian ini, Cindy mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 12 juta.

"Di tas ada dua ponsel, dompet, kartu ATM, cincin kawin 5 gram, dan pompa ASI," jelasnya.

Namun Cindy mengaku tidak mendapatkan kekerasan fisik dari para pelaku.

Atas kejadian tersebut, dia pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Tebet.

Laporan itu terdaftar pada nomor LP/118/K/II/2020/Sek.Tebet, Rabu, 19 Februari 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com