Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan Gadungan di Kota Tangerang, Kabur Sebelum Diserahkan ke Polisi, AJI Minta Usut Tuntas

Kompas.com - 21/02/2020, 07:43 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pria mengaku wartawan bernama Yosep berhasil ditangkap Satpol PP karena diduga memeras guru di Sekolah Dasar Negeri 02 Karawaci Kota Tangerang.

Namun setelah ditahan ke Satpol PP Kota Tangerang, beberapa orang yang mengaku sebagai kerabat yang juga mengaku sebagai wartawan menjemput Yosep ke kantor Satpol PP.

Dengan alasan pernah sakit jiwa, Yosep akhirnya digiring ke Polsek bersama dengan keluarganya yang mengatakan akan ikut mengantar.

Baca juga: Wartawan Gadungan Bentak-bentak Guru Depan Murid di Kota Tangerang

Belum sampai ke Polsek, Yosep ternyata hilang bersama para pengantar, berikut sederet fakta wartawan gadungan di Tangerang memeras guru SD di Kota Tangerang.

Tak bisa tunjukkan identitas

Kabid Ketertiban Umum Satpol PP Kota Tangerang Agapito De Araujo mengatakan, penangkapan dilakukan setelah video rekaman yang menampilkan seorang guru dibentak pelaku bernama Yosep itu beredar luas.

"Diamankan karena membuat kegaduhan di depan anak-anak SD," kata Agapito saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/2/2020).

"Iya dia ngaku wartawan juga, dia bawa surat kabar sinar apa ke mana-mana," imbuhnya.

Pria tersebut juga tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) saat dimintai Satpol PP untuk menunjukkan identitasnya.

"Ditanya KTP dia nggak punya," ucap Agapito.

Juga mengaku sebagai aparat

Yosep yang merupakan wartawan gadungan lalu meminta uang kepada para guru di Sekolah Dasar Negeri 02 Karawaci juga mengaku sebagai aparat negara.

"Kenapa aku berani? Karena aku juga aparat," kata pria itu di hadapan guru-guru SDN 2 Karawaci Kota Tangerang dalam video yang beredar di kalangan wartawan Kota Tangerang.

Baca juga: Wartawan Gadungan di Tangerang Juga Mengaku sebagai Aparat

Dalam video itu, pria tersebut juga mengancam seorang guru yang sedang merekam aksinya. 

"Ibu merekam? Kalau ibu dilihat tentara begini, ibu pasti dimarahin," kata dia.

Sering Minta uang ke sekolah-sekolah

Pria tersebut viral di media sosial setelah Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengunggah video saat pria itu mengamuk di SD 02 Karawaci Kota Tangerang. 

Pria yang mengaku bernama Yosep itu meminta uang ke pihak sekolah dengan cara yang tidak sopan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com