BEKASI, KOMPAS.com - Saat mengunjungi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Perwira, tampak ada seorang laki-laki yang tengah sibuk menggali lahan kosong untuk tempat jenazah dimakamkan, Jumat (21/2/2020).
Dia adalah Faoji. Pria kelahiran Ciamis ini bekerja sebagai tukang gali kubur di TPU Perwira.
Pada cuaca yang terik kala itu, Faoji menggali tanpa pelindung kepala.
Dia hanya berbekal cangkul untuk menggali lahan 2x1 meter itu.
Sesekali ia tampak mengusap air keringat yang bercucuran dari dahinya.
Dia juga tidak takut untuk masuk ke liang lahat itu memastikan tempat peristirahatan terakhir manusia yang telah meninggal sesuai ukuran.
Baca juga: Bisnis Kematian, Peti Jenazah untuk Mereka yang Kaya hingga Papa
Seperti tak terpikirkan lagi olehnya, baju yang ia kenakan sudah berubah bewarna cokelat karena bercampur dengan tanah.
Ia tampak tersenyum sesekali ketika Kompas.com melongok ke arahnya.
Di sela-sela kesibukannya, Faoji pun mulai bercerita. Ia awalnya hanya perantau dari Ciamis ke Bekasi.
Faoji memberanikan diri ke Bekasi berbekal ijazah SMP. Dia tak bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMA lantaran tak memiliki biaya.
Ia pun memulai kehidupan barunya di Bekasi dengan harapan bisa mengubah kehidupannya.
Pria berumur 34 tahun ini pun mencoba-coba usaha dengan menjual es di kawasan TPU Perwira.
Baca juga: Cerita Pedagang Peti Jenazah, Sering Dengar Bunyi Ketukan dari Dalam Peti
"Saya tukang es keliling, tapi seringnya mangkal di TPU nih di depan sampai sore," ujar Faoji di TPU Perwira beberapa waktu lalu.
Ketika berjualan es itu, ia berkenalan dengan pekerja-pekerja di kawasan TPU Perwira.
Lambat laun ia pun mulai banyak mengenal seluruh pekerja TPU Perwira hingga akhirnya diminta untuk bantu-bantu bekerja di TPU itu pada tahun 2019.
Selama tujuh tahun bantu-bantu membersihkan TPU Perwira, pada tahun 2016 ia mulai dipercaya untuk menjadi tukang gali kubur.