Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Depok Punya Transportasi Berbasis Rel...

Kompas.com - 25/02/2020, 14:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok rupanya serius hendak menggarap sistem transportasi berbasis rel, selain memanfaatkan sistem kereta yang sudah ada saat ini, yakni kereta rel listrik (KRL).

Sistem transportasi berbasis rel ini kemungkinan berdampak besar, karena saat ini kemacetan di Depok sudah kian parah, menurut Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Baca juga: Depok Akan Punya Kereta yang Terintegrasi dengan KRL dan LRT

Berikut Kompas.com merangkum sejumlah fakta terkait rencana Depok memiliki "kereta" sendiri:

1. Gara-gara pakar Italia

Ternyata, wacana pembangunan sistem transportasi massal berbasis rel di Depok berawal dari ide pakar desain tata kota asal Italia.

Ketika itu, ia usai bertandang ke Universitas Indonesia dan melintasi Jalan Margonda Raya dengan segala kemacetannya.

"Dari situ dia kepikiran untuk membangun transportasi monorel," kata Idris usai melantik Forum Anak Kota Depok di Balai Kota Depok, sebagaimana dikutip Warta Kota, Rabu (29/1/2020).

Wacana itu pun merebak hingga ke telinga pejabat BPTJ. Omongan-omongan pun beredar, hingga wacana ini menjadi serius, menyusul diundangnya berbagai pakar lain untuk dimintakan pendapatnya.

"Ya kalau begitu dilakukan saja feasibility study-nya," ujar Idris.

2. Ditargetkan mulai dibangun 2022

Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Edi Nursalam menargetkan sistem transportasi massal berbasis rel di Depok bisa mulai dibangun pada 2022.

Baca juga: Anies Pernah Ajukan LRT Pulogadung-Kebayoran Lama Jadi Proyek Strategis Nasional

Koridor yang rencananya paling awal dibangun adalah koridor 3, trayek Stasiun Depok Baru-Bojongsari.

"Target kami 2022 sudah terbangun. Mudah-mudahan 2021 kami bisa menyiapkan dokumen-dokumen hingga selesai," ujar Edi kepada wartawan di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Senin (24/2/2020).

Saat ini, proyek ini disebut tengah bersiap memasuki tahap studi OBC (outline business case), sebuah tahap prauji kelayakan.

Studi OBC penting terlebih jika pemerintah bakal merujuk skema kerja sama dengan badan usaha (KPBU).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com