3. Rencana 4 koridor
Sejauh ini, rencana sistem transportasi massal berbasis rel di Depok akan terdiri dari 4 koridor, yakni:
- Koridor 1 dari Transit Oriented Development (TOD) Pondok Cina sampai Stasiun LRT Cibubur sepanjang 10,8 kilometer;
- Koridor 2 dari Depok Baru sampai Cinere dengan panjang lintasan 16,7 kilometer dan diharapkan jalur ini terkoneksi dengan Stasiun MRT Lebak Bulus;
- Koridor 3 dari Depok Baru sampai Bojongsari dengan panjang lintasan 10,7 kilometer; dan
- Koridor 4 dari Depok Baru sampai Gunung Putri dengan panjang lintasan 13,8 kilometer.
4. Belum tentu monorel, trem, atau LRT
Hingga saat ini, BPTJ maupun Pemkot Depok belum dapat menentukan jenis teknologi kereta yang nantinya dipakai.
Ini sebabnya, beragam kajian masih terus dilakukan untuk mematangkan proyek tersebut.
"Diusahakan studinya beres 2020, baru bisa diketahui teknologi yang cocok digunakan. Bisa monorel, LRT, trem, atau kereta konvensional," ujar Edi.
Baca juga: LRT Jakarta Pecah Rekor Pencapaian Penumpang, tapi Masih di Bawah Target
5. Butuh investor dan bantuan pemerintah pusat
Edi mengatakan, BPTJ akan mendukung penuh proyek ini dengan dua cara. Pertama, memperjuangkan agar proyek ini masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN). Selanjutnya, BPTJ juga menyodorkan bantuan untuk studi OBC.
"Studi OBC hampir sama dengan studi kelayakan. Nanti bisa dibaca oleh calon investor dari sisi finansial bagaimana, lingkungannya bagaimana, menguntungkan atau tidak," ia menjelaskan.
Kedua dukungan tersebut dinilai krusial lantaran kemungkinan besar, proyek ini bakal digarap dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Investor dan bantuan pemerintah akan dibutuhkan lantaran proyek ini diprediksi bakal menyedot anggaran besar, yakni Rp 4-10 triliun, yang sulit dipenuhi dengan APBD.