Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percaya Prediksi BMKG, Warga Rorotan Pilih Bertahan Mengungsi di Kontainer

Kompas.com - 27/02/2020, 18:33 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan warga Kampung Kesepatan, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara masih mengungsi di kontainer-kontainer yang ada di kawasan pergudangan kompleks PT SPS hingga siang ini, Kamis (27/2/2020).

Mereka masih bertahan karena percaya dengan prediksi BMKG yang menyebutkan hujan masih akan sering mengguyur Jakarta.

"Sebagian sih sudah pada pulang, tapi masih ada yang bertahan karena lihat di sini (ponsel) prediksi BMKG katanya hujan lagi. Dari pada bolak balik," kata Slamet Mulyono (67) kepada wartawan di lokasi pengungsian.

Baca juga: Rumah Kebanjiran, Warga Rorotan Mengungsi di Kontainer

Slamet mengatakan, sejak hari Minggu total ada 419 warga yang mengungsi di 20 kontainer berukuran 2,5 x 2,5 x 12 meter itu.

Warga mengungsi karena banjir merendam kampung mereka hingga ketinggian satu meter lebih.

Akhirnya, kebanyakan warga terpaksa meminta izin pemilik kontainer untuk mengungsi di sana.

"Tapi kalau yang rumahnya bertingkat mah enggak ngungsi," ucap Slamet.

Sementara itu warga lainnya Nugroho (44) menyampaikan, dari awal tahun sudah lima kali banjir merendam permukiman mereka.

Sebagian warga merasa lelah karena harus terus-menerus membersihkan rumah pasca banjir.

Baca juga: Sudah Belasan Tahun Warga Rorotan Terbiasa Mengungsi di Kontainer ketika Banjir

"Ya biar enggak bolak-balik lagi aja kalau banjir lagi pas hujan," ucap Nugroho.

Adapun banjir di Kampung Kesepatan itu disebutkan warga akibat luapan Kali Cakung Drain dan satu kali penghubung setelah hujan deras.

Banjir terjadi sejak hari Minggu (23/2/2020) dan baru surut pada kemarin malam.

Selama banjir, Kelurahan Rorotan terus mengirimkan logistik sehingga warga tidak khawatir urusan perut mereka.

"Warga di sini menyikapinya dengan bersyukur aja karena masih sehat, banyak kunjungan dan bantuan. Mudah-mudahan sih enggak banjir lagi," kata Nugroho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com