Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka dan Duka Maulana, Penjaga Makam Terluas di Jakarta Barat

Kompas.com - 28/02/2020, 11:37 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Dituntut harus sigap

Maul mengatakan bila menjalani profesi sebagai petugas jaga makam bukanlah hal yang mudah.

Di Tegal Alur terdapat 12 orang penjaga makam yang terbagi menjadi 3 shift untuk menjaga makam.

"Sebetulnya 12 orang disini ya petugasnya, kalau sehari terbagi menjadi beberapa shift pagi, sore, hingga pagi lagi," kata Maul.

Masing-masing shift punya tantangan dan tanggung jawab sendiri. 

Salah satunya harus siap siaga ketika menerima laporan bila ada warga yang ingin dikubur baik pagi atau pun malam.

"Kalau di sini ada kan ada surat kematian dari rumah sakit, Kartu Kekuarga, KTP, sama KTP ahli waris, surat pengantar RT/RW baru bisa diterima laporannya. Terima laporan 24 jam, kalau buat penggalian cuma sampai jam 16.30 WIB," ucap Maul.

"Sekarang sudah enggak ada penguburan malam, sekarang enggak boleh," sambung Maul.

Maul pernah mendapat tugas jaga di TPU pada siang atau malam hari.

Semuanya Ia jalani dengan penuh tanggung jawab.

Walau banyak kalangan memandang pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang menyeramkan, namun bagi Maul ini merupakan amanah yang harus dijalankan.

Pihak keluarga pun mendukung apa yang dilakukan Maul.

Baca juga: Ingat, Urus Izin Penggunaan Tanah Makam di Bekasi Gratis

Penuh suka duka

Selama bekerja, berbagai tantangan sudah dilalui Maul.

Menerima laporan jika orang yang dimakamkan adalah korban tabrak lari atau tabrakan menurutnya sudah biasa.

Terpenting baginya adalah surat-surat dari pihak keluarga dan rumah sakit harus ada guna mempercepat proses pemakaman si korban.

"Ada yang meninggalnya tidak wajar mohon maaf ya gantung diri, tabrakan, macam-macam," ucap Maul.

Walau saat jaga malam, bulu di tangan Maul kerap berdiri atau merinding, dirinya yakin bila ini merupakan hal-hal yang wajar.

"Kalau malam menjelang pagi, ada yang iseng mah ada percaya tidak percaya juga ya bang, tapi gimana kami menyikapinya aja, doa atau jalan patroli sambil merokok," ucap Maul.

Baca juga: Setelah Bongkar Makam dan Otopsi, Polisi Tangkap Perempuan yang Bunuh Suaminya

Dengan berdoa dan tetap siaga, Maul selalu sigap selama bertugas baik saat jaga malam atau pagi.

Seperti diketahui, TPU Tegal Alur terbagi atas dua unit yang masuk dalam 11 daftar TPU di Jakarta Barat, yaitu untuk unit Islam/Budha dan unit Kristen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com