Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Awal 2020 Sudah Enam Kali Jakarta Kebanjiran, Anies Diminta Dengarkan Saran Jokowi

Kompas.com - 02/03/2020, 08:40 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kurun waktu dua bulan pada 2020 ini, kawasan DKI Jakarta sudah enam kali direndam banjir dengan luas wilayah yang signifikan. Di luar itu, ada dua kali pula kejadian banjir dengan wilayah terdampak yang minim, yakni 2-4 titik banjir.

Karena hal itu nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kian ramai diperbincangkan masyarakat bahkan sempat jadi trending topic di media sosial. Perbincangan itu pun sebagian besar tentang keluhan masyarakat terhadap kesigapan Anies menanggulangi banjir.

Menanggapi itu, Pengamat Politik asal Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, Anies sebaiknya mengikuti saran Presiden Joko Widodo yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: Hujan Deras, RW 09 Kelapa Dua Wetan Terendam Banjir Lagi

“Saya saran kepada Gubernur Anies untuk mengikuti saran dari Presiden Jokowi, sebab, sebagai Presiden, Jokowi lebih memiliki kekuasaan dan keleluasaan untuk mengeluarkan kebijakan yang dapat menjadi solusi penyelesaian banjir di Jakarta,” ujar Hendri kepada Kompas.com, Senin (2/3/2020).

Ia mengatakan, Anies dan Jokowi seharusnya bertemu khusus untuk memperbincangkan masalah-masalah di Jakarta, terutama banjir. Sehingga beberapa masalah Jakarta bisa dikonsultasikan dan memperbincangkan solusi bersama yang harus dilakukan.

“Sebetulnya ingin juga kita ngeliat kebersamaan Presiden dan Gubernur Jakarta, tapi kan kejadian ini belum pernah terjadi. Jokowi dan Anies kalau ketemu cuma numpang acara lain. Tak pernah khusus bertemu (memperbincangkan Jakarta),” kata dia.

Baca juga: Pansus Banjir Jakarta Dibentuk Pekan Depan, Bakal Kerja 3 Bulan

Hendri menilai banjir yang berulang di Jakarta ini agaknya bisa saja menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Anies.

“Wah kalau kepercayaan sih sangat mungkin menurun, tapi kemungkinan tidak banyak turunnya. Sebab, warga sih pasti banyak yang kesal, tapi warga yang korban banjir sebagian besar memang sudah sering kebanjiran,” ujar Hendri.

Ia berharap dengan adanya pertemuan, rasa percaya masyarakat terhadap Anies dalam mengatasi banjir dapat tumbuh kembali.

Perlu diketahui, Presiden Joko Widodo mengomentari genangan yang muncul beberapa kali di sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada awal 2020 ini.

Baca juga: Balas Ucapan Sekda DKI untuk Nikmati Banjir, Warga: Kalau Sering Banjir, Capek Juga!

Jokowi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk terus melakukan pencegahan banjir dengan pembersihan selokan dan pelebaran Ciliwung.

"Sangat tergantung sekali banjir di Jakarta itu pembersihan got. Kemudian juga pelebaran dari Sungai Ciliwung yang sampai di Jakarta sudah menyempit," ujar Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12/2019) lalu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan Anies soal pengelolaan pintu air di Ibu Kota. Selain itu, juga terkait pentingnya pengerukan waduk.

"Manajemen pengelolaan pintu air termasuk pengerukan waduk-waduk di Jakarta, seperti Waduk Pluit dan lainnya," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com